Laporan Wartawan GridHot, Desy Kurniasari
GridHot.ID - Saat hendak berlibur, paling mudah memang mengandalkan gadget untuk memesan akomodasi.
Mulai dari kendaraan hingga tempat menginap, semua telah tersedia di dalam genggaman.
Namun, baru-baru ini terdapat salah satu aplikasi penyedia layanan penginapan yang tampaknya bermasalah dengan mitra dan pelanggannya.
Bahkan pihak-pihak yang merasa dirugikan dengan adanya aplikasi layanan tersebut sepakat untuk membuat keluhan bersama dan mengunggahnya di jejaring media sosial.
Termasuk pegawai dan eks pegawai dari aplikasi penyedia layanan tersebut.
Dilansir GridHot dari akun Instagram @oyobikinrugi_, terdapat cerita-cerita miris yang dialami pihak-pihak yang dirugikan.
Salah satu yang diunggah oleh akun Instagram tersebut adalah cerita dari seorang korban yang tengah berlibur akhir tahun 2019 lalu di salah satu pantai di daerah Jawa Barat.
Disebutkan bahwa saat itu adalah kali pertamanya menggunakan aplikasi OYO lantaran hotel yang diinginkannya hanya bekerja sama dengan aplikasi penyedia layanan tersebut.
Ia pun lantas memesan menggunakan aplikasi OYO sejak tanggal 13 November 2019.
Korban diketahui langsung membayarkan penginapan pesanannya tersebut.
"Waktu tanggal 31 Desember tuh liburan ke salah satu Pantai di Jawa Barat yang emang cukup terkenal, gue baru pertama kali pake aplikasi OYO karna hotel yang gue pengen itu hanya kerjasama dengan app itu. Gue booking via OYO dari tanggal 13 november 2019 dan langsung gue bayar juga," tulis cerita korban yang diunggah akun Instagram @oyobikinrugi_.
Korban mengharapkan dapat langsung beristirahat ketika sampai di penginapan lantaran perjalanan yang ditempuhnya cukup jauh.
Namun, hal yang terjadi saat ia sampai di hotel dan hendak check in membuatnya emosi.
Pasalnya, ia ditolak mentah-mentah oleh manajer hotel tersebut dengan alasan sudah tidak bekerja sama dengan OYO.
"Pada saat tanggal 31 Desember gue dateng ke hotel dengan harapan pengen langsung istirahat karena perjalanan gue cukup jauh, pas sampai hotel gue check in dan ditolak mentah-mentah oleh manager hotelnya dengan alasan hotel sudah tidak kerjasama lagi dengan pihak OYO," lanjut korban meneruskan ceritanya.
Korban pun merasa bingung lantaran ia telah membayarkan penginapan yang diinginkannya tersebut.
Ia lantas menelepon customer service OYO.
Namun, jawaban pihak OYO adalah hotelnya otomatis terrelokasi atas berpindah ke daerah yang jauh dari tempat wisata.
Karena merasa tak terima, korban pun mengajukan refund kepada pihak OYO.
"Gue bingung dong nah gue kan udah bayar juga. Dengan keselnya gue telpon customer service OYO dan mereka bilang hotel gue otomatis terrelokasi ke daerah yang jauuuuh banget dari tempat wisata, gue ga terima dan akhirnya gue minta refund," papar korban dikutip GridHot dari akun Instagram @oyobikinrugi_.
Hingga hari kejadian, tanggal 31 Desember 2019 hingga cerita tersebut dipublikasikan pada 17 Maret 2020, belum ada tindak lanjut dari OYO terkait refund yang diminta korban.
Bahkan ketika korban kembali menelepon customer service OYO, selalu dijawab dengan pernyataan yang seolah hanya untuk membuat korban merasa tenang, yakni permintaannya tengah diproses.
"Dari tanggal 31 Desember 2019 sampai detik ini gue sering telpon pihak OYO dan mereka selalu bilang "permintaan refund sedang di proses oleh bagian team terkait" Najis benci banget gue," ujar korban menutup ceritanya. (*)