"Sel vero itu bukan sel dari manusia, tapi dari kera. Nah ketika selanjutnya (peneliti) menggunakan sel paru manusia, jelas sekali dikatakan di jurnal Nature bahwa hidroksiklorokuin tidak bisa menghambat replikasi virus SARS-CoV-2," jelasnya.

Regimen kombinasi obat corona Unair
Dari laporan studi terbaru tersebut, kini para ilmuwan tahu kenapa dalam uji klinis pemberian hidroksiklorokuin tidak bermanfaat.
Selain itu, obat lopinavir/ritonavir dikatakan Ahmad juga tidak ada manfaatnya untuk pasien Covid-19.
"Tapi okelah, mungkin mereka memiliki pemikiran sedikit berbeda, mungkin kontribusi mereka itu kombinasi (obat). Meskipun lopinavir/ritonavir tidak ada manfaatnya, hidroksiklorokuin tidak ada manfaatnya, tapi mungkin mereka pikir gimana kalau (obat) itu kita kombinasi," ujar Ahmad.
Terkait uji klinis
Setelah dilakukan uji sel, peneliti Unair melakukan uji klinik atau uji kepada manusia.
Berkaitan dengan uji klinis, penelitian ini sudah mendapat nomor kaji etik atau persetujuan laik etik dengan No 159/KEP/2020 dari KEPK RSUA.
Artinya, penelitian ini sudah dikomunikasikan dengan komisi etik karena menyangkut manusia.
Hal ini sudah mengikuti prosedur penelitian yang berlaku.