Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

1 Semester Akan Diterapkan di Kampus, Rencana Wajib Militer Digodok Prabowo dan Mendikbud, Mahasiswa: Semua Ada Porsinya!

None - Selasa, 25 Agustus 2020 | 19:25
Pendidikan militer yang sangat keras
Intisari/A Winardi

Pendidikan militer yang sangat keras

Gridhot.ID-Wakil Menteri Pertahanan Republik Indonesia Trenggono mengungkap tujuan pendidikan militeradalah untuk meningkatkan kualitas mahasiswa nggak cuma bisa kreatif dan inovatif aja, melainkan juga cinta bangsa dan negara dalam kehidupannya sehari-hari.

Baca Juga: Temui Titik Terang, Kejagung Ungkap Fakta Baru Jaksa Pemeras 63 Kepala SMP di Indragiri Hulu, Sejumlah Petinggi Kejari Inhu Disebut Ikut Terlibat

"Nanti, dalam satu semester mereka bisa ikut pendidikan militer, nilainya dimasukkan ke dalam SKS yang diambil. Ini yang sedang kita diskusikan dengan Kemendikbud untuk dijalankan," kata Trenggono dalam keterangan yang diterima pada Minggu (16/8/2020).

Namun adanya rencana pendidikan militer bagi mahasiswa menimbulkan polemik untuk beberapa kalangan.

Ada yang nggak setuju, datang dari Komisi X DPR sampe kritik pengamat.

Baca Juga: Wajah Putri Kecilnya Hiasi Uang Rp 75 Ribu Edisi Khusus, Orang Tua Ananda Saubaki Kaget, Ceritakan Awal Mula Anaknya Dipotret, Singgung Kerahasiaan

Dikutip Gridhot.ID dari Tribunnews, sejumlah tanggapan dari berbagai pihakpun bermunculan.

1. Belum Perlu

Komisi X DPR nggak setuju dengan usulan Kementerian Pertahanan (Kemenhan) yang menginginkan pendidikan militer bagi mahasiswa dalam satu semester.

Wakil Ketua Komisi X Dede Yusuf mengatakan, setiap universitas pada saat ini difokuskan menjalankan program Kampus Merdeka, di mana mahasiswa diberikan prodi magang kerja selama tiga bulan.

"Jadi saya nilai belum perlu pendidikan militersatu semester yang nantinya tinggal dibarak. Ini memberatkan mahasiswa nantinya," ujar Dede saat dihubungi, Jakarta, Selasa (18/8/2020).

Ilustrasi Kemenhan di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto berencana menerapkan pendidikan militer kepada mahasiswa.
Tribunnews

Ilustrasi Kemenhan di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto berencana menerapkan pendidikan militer kepada mahasiswa.

Baca Juga: Semakin Ganas, Virus Corona yang Ditemukan di Singapura dan Malaysia Ini Bisa Bermutasi 10 Kali Lipat Lebih Menular, Kok Bisa?

Menurut Dede, program Bela Negara dapat diterapkan kepada mahasiswa melalui Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), misalnya pada kegiatan Pramuka maupun Resimen Mahasiswa (Menwa).

"Di dalam Pramuka kan sudah diajarkan mencintai negara, membela negara. Jadi nantinya setiap mahasiswa pada semester pertama diwajibkan untuk ikut UKM itu," papar Dede.

Ia menyebut, nantinya UKM tersebut tetap di bawah rektor masing-masing kampusdan programnya dapat diisi oleh Kemenhan, tetapi kegiatannya nggak perlu dibarak.

Baca Juga: Urusannya dengan China Soal Kedaulatan Wilayah Sama-sama Belum Kelar, Kedua Negara Asean Ini Malah Dirundung Konflik Panas, Kasus Kematian Nelayan Jadi Pemicunya

"Yang mengajarkan senior-seniornya di kampus, nantinya akan timbul jiwa korsanya tanpa membuat stres mahasiswa. Seperti UKM biasanya saja dan kegiatan belajar di kampusjuga tetap berlangsung," ujar politikus Demokrat itu.

2.Bagi yang Tertarik

Sementaranitu, pemerhati pendidikan Doni Koesoema mengatakan usulan pendidikan militer satu semester bagi mahasiswa harus diikuti dengan adanya assessment ideologi dari para mahasiswa yang turut serta.

Menurutnya hal itu penting demi mencegah pendidikan militertersebut dimanfaatkan oleh kelompok-kelompok tertentu dengan ideologi yang nggak sejalan.

"Kalau bisa ada assessment ideologi, agar tidak dimanfaatkan oleh kelompok-kelompok tertentu dengan mempergunakan momen ini," ujar Doni, ketika dihubungi Tribunnews.com, Selasa (18/8/2020).

Baca Juga: Bertitik Tolak Konflik Timor Leste, Jakarta Hampir Diluluh Lantahkan Jika Australia Jadi Membom Pakai F-111, Negeri Kanguru Auto Mundur Karena Ini

Menurutnya pendidikan militer juga bisa menjadi pengganti mata kuliah pendidikan Pancasila yang ada di perguruan-perguruan tinggi.

Hanya saja, Doni mempertanyakan tujuan dari pendidikan militertersebut bagi mahasiswa.

Jika tujuannya adalah mempersiapkan komando cadangan (Komcad), maka dia menilai pendidikan militeritu nggak seharusnya diwajibkan.

Baca Juga: Kelasnya Tak Main-main Lagi, Kuat dan Punya Hak yang Diakui PBB, Militer Indonesia 'Didaulat' Jadi Pemimpin Asean Lawan China

"Kalau tujuannya mempersiapkan Komcad seharusnya berbasis kesukarelaan dalam masyarakat, maka pendidikan militer ini sebaiknya tidak diwajibkan," kata dia.

Akan lebih baik kalo pendidikan militerhanya diikuti oleh mahasiswa-mahasiswa yang tertarik aja.

Namun juga perlu diperhatikan mahasiswa itu harus memenuhi syarat.

"Jadi hanya berlaku bagi mahasiswa yang memang tertarik mengikutinya dan memenuhi berbagai syarat, seperti sehat secara fisik dan mental," tandasnya.

Baca Juga: 1500 Jenazah Sudah Ia Kuburkan, Penggali Makam di Surabaya Ungkapkan Keluh Kesah Tangani Korban Covid-19 Selama Pandemi: Kapan Ini akan Berakhir? Kita Sudah Lelah

Masih dikutip Gridhot.ID dari Tribunnews,Presiden BEM Universitas Brawijaya, M. Farhan Azis tidak setuju diterapkannya pendidikan militer mahasiswa, seperti yang direncanakan Kementerian Pertahanan.

"Saya pribadi menolak," ujar Farhan dalam diskusi secara virtual, Jakarta, melansir dari Tribunnews, Minggu (23/8/2020).

Ilustrasi wajib militer untuk mahasiswa se-Indonesia.
tribunnews.com

Ilustrasi wajib militer untuk mahasiswa se-Indonesia.

Farhan mengaku tidak mengetahui apa tujuan pendidikan militer di kampus, sehingga perlu ada kajian secara mendalam maksud dan tujuannya agar tidak ada anggaran negara yang terbuang.

Baca Juga: Nyamar Jadi Mahasiswa hingga Tukang Dagang Es, 3 Terduga Teroris di Semarang dan Pemalang Berhasil Diamankan Densus 88, Berikut Sosoknya

"Perlu ditinjau kembali dan saya menolak bukan berarti kontra terhadap militer ataupun polisi, tapi semua ada porsinya masing-masing," ucap Farhan.

Seperti diketahui, Wakil Menteri Pertahanan, Wahyu Trenggono mengatakan rencananya mahasiswa bisa ikut pendidikan militer selama satu semester.

Kemenhan dan Kemendikbud sedang menjajaki agar para mahaswa bisa ikut Program Bela Negara.

Baca Juga: 12 Tahun Jadi Waria, Pria Ini Putuskan Kembali ke Kodrat Aslinya Hingga Akan Mempersunting Wanita Cantik Jadi Istrinya, Terungkap Alasannya Bertaubat

Nantinya, kata Trenggono, hasil dari pendidikan tersebut akan dimasukan ke dalam Satuan Kredit Semester.

Trenggono mengatakan rencananya program tersebut ditujukan agar Indonesia memiliki generasi milenial yang tidak hanya kreatif dan inovatif melainkan juga cinta bangsa dan negara dalam kehidupannya sehari-hari.

"Nanti, dalam satu semester mereka bisa ikut pendidikan militer, nilainya dimasukkan ke dalam SKS yang diambil."

Baca Juga: Duet di Panggung KDI 2020, Sikap Ayu Ting Ting pada Dory Harsa Bikin Ruben Onsu Geram, Janda Enji Langsung Minta Maaf: Punten Pisan!

"Ini salah satu yang sedang kita diskusikan dengan Kemendikbud untuk dijalankan."

"Semua ini agar kita memiliki milenial yang tidak hanya kreatif dan inovatif, tetapi cinta bangsa dan negara dalam kehidupan sehari-harinya," kata Trenggono dalam keterangan yang diterima Tribunnews pada Minggu (16/8/2020).

Source : tribunnews

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x