Kasatreskrim Polres Ende, AKP Lorensius juga mengatakan, polisi telah melakukan olah TKP dan berdasarkan hasil Visum et Repertum pihak medis dari Puskesmas Nangapanda, tak ditemukan tanda-tanda kekerasan.
Menurut AKP Lorensius, dari hasil penyelidikan awal, diduga korban bunuh diri. Selanjutnya, polisi masih mendalami kasus ini.
“Karena nanti setelah selesai, semua saksi diperiksa, dokter yang melakukan visum setelah hasil visum keluar. Nanti Kapolsek pimpin gelar perkara atau Kasatreskrim yang pimpin,” jelas AKP Lorensius.
Pantauan POS-KUPANG.COM, jenazah AK dibawa menggunakan mobil ambulans ke rumah duka sekitar dua kilo meter dari lokasi kejadian.
Sementara di rumah duka, tampak telah didirikan tenda di halaman rumah dan warga mulai berdatangan.
Sekitar pukul 19.00 Wita mobil ambulans tiba di rumah duka, tangis keluarga pun pecah. Mereka berlarian datang memeluk jenazah AK yang dibungkus tikar, ketika beberapa pria dewasa menggotong jenazah ke dalam rumah.
Ipda Rio Sukmayoni di rumah duka, kepada POS-KUPANG.COM, mengatakan, tidak ada tuntutan dari pihak kelurga terkait kejadian yang menimpa AK.
Menurutnya AK diduga melakukan tindakan yang merenggut nyawanya sendiri atas kemauan AK sendiri. "Tidak ada tuntunan keluarga ikhlas terima," ungkapnya. (Pos-Kupang.com/Laus Markus Goti)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judulKepala Desa Tewas Tergantung di Pohon Tanpa Tali, Ditemukan Warga yang Ingin Minta Tanda Tangan(*)