Sembunyi di Gereja
Bersama seorang rekannya, setelah lolos dari kerumunan Rotua berhenti di pertigaan Denzipur.
Dengan perasaan takut ia memacu sepeda motor dengan cepat, memasuki Jalan Sudirman, melewati sebuah sekolah dan memutuskan untuk berhenti di sebuah Gereja.
Rotua masuk ke dalam Gereja Aloysius Gonzaga untuk berlindung.
"Waktu itu udah hampir pukul 01:30 WIB. Abis lolos masuk ke Jalan Sudirman saya ama temen langsung masuk saja ke gereja. Nyari perlindungan saja, soalnya di depan serem banget. Mencekam banget pokoknya," tutur Rotua.
Hingga sekira pukul 05.00 WIB ketika suasananya sudah kondusif, ia keluar bersama dengan temannya.
"Waktu itu kata satpam udah kondusif, udah dijagain juga sama Denzipur. Makanya bisa pulang pas jam 5," ujar Rotua.
Rotua lantas menyebutkan, ia tak akan pernah lupa dengan momen mengerikan yang disaksikannya di malam pembakaran Mapolres Ciracas.
Menurutnya, pengalaman 4 jam bersembunyi di gereja demi menghindari konvoi adalah hal yang tak biasa untuknya.
"Engga bakal lupa, waktu itu emang mencekam banget Jalan Raya Bogor. Soalnya di mana konvoi itu lewat, itu pasti ada aja yang dipukul atau dibakar," tandas Rotua.
Artikel ini telah tayang di Sosok.ID dengan judul Cerita Saksi Mata Sembunyi 4 Jam di Gereja, Ratusan Orang Berambut Cepak Bakar Mapolsek Ciracas, Toko-toko Dirusak, Pemotor Dipukuli Tak Berdaya.