Bahkan saat kedua belah pihak terlibat dalam pembicaraan diplomatik dan militer, tentara India membuat persiapan yang rumit untuk mempertahankan kekuatan pasukannya saat ini di semua wilayah utama di Ladakh timur.
Ketegangan antara kedua belah pihak meningkat berlipat ganda setelah bentrokan kekerasan di Lembah Galwan pada 15 Juni di mana 20 personel Angkatan Darat India tewas.
Pihak China juga menderita korban tetapi belum memberikan rinciannya.
Melansir BBC, Kepala editor harian Global Times mengatakan, militer China juga menderita korban dalam bentrokan perbatasan dengan tentara India.
"Berdasarkan apa yang saya ketahui, pihak China juga menderita korban dalam bentrokan fisik di Lembah Galwan," kata Hu Xijin dalam tweetnya. Sayang, dia tidak memberikan rincian lebih lanjut.
The Global Times diterbitkan oleh People's Daily, surat kabar resmi Partai Komunis China yang berkuasa.
Sementara itu, mengutip US News, sumber intelijen AS menyebutkan China tidak mengumumkan jumlah korban karena menganggap korban di antara pasukan mereka sebagai penghinaan bagi angkatan bersenjatanya.
Dan mereka belum mengkonfirmasi jumlah tersebut karena takut akan membuat musuh lain semakin berani.
Artikel ini telah tayang di Intisari dengan judul Berjarak 3780 KM dan Nyaris Tak Punya Kepentingan Apapun, Kapal Perang India Petantang-petenteng di Laut China Selatan, Masih Dendam dengan Tiongkok?