"Dia bilang kamu tidak akan bisa temukan saya, dia juga mengancam akan melaporkan pencemaran nama baik apabila saya memasukkan fotonya di medsos, saya tidak peduli dia sudah buat malu saya, satu kali malu sekalian, kepalang tanggung, saya masukkan foto mereka di medsos," katanya.
Tanggung utang suami
Yang membuat Ramlah lebih sakit hati adalah Lukman tidak pernah membalas chat-nya padahal ponsel selalu aktif.
Perempuan lain selalu memegang ponsel tersebut dan tentu saja hanya jawaban menyakitkan hati yang selalu ia dapat.
Ramlah dan anak anaknya sudah tak pernah lagi mendapat nafkah dari Lukman, justru ia kini harus berjuang melunasi utang-utang yang ditinggalkan Lukman yang ternyata tidak sedikit.
"Saya jual truk, habis emas saya masukkan ke pegadaian, saya selalu mencicil ke para penagih dan saya tidak tahu berapa sebenarnya utang suamiku, sementara si pelakor bebas merdeka" keluhnya.
Di sisi lain, Ramlah masih bersyukur bisa mencari nafkah sendiri, selama ini ia berjualan mainan dan hasilnya untuk melanjutkan hidup.
Dia yang merupakan anak tunggal kini sering mendapat hinaan dari keluarganya karena dianggap telah salah jalan.
Polisi masih berusaha temukan
Lukman Kapolsek Sebatik Barat Iptu Mujianto mengatakan, ia sangat mengenal Lukman maupun Ramlah.