Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Terkenal Tangguh dengan Pengalaman Perang yang Buatnya Sering Berhadapan dengan Maut, Soeharto Nyatanya Pernah Ciut Nyali Saat Harus Hadapi Orang Paling Penting dalam Sejarah Hidupnya: Saya Orang Kampung Biasa...

None - Jumat, 04 September 2020 | 05:25
Kisah cinta Pak Harto dan Bu Tien
Intisari

Kisah cinta Pak Harto dan Bu Tien

Selepas sekolah, keduanya berpisah. Soeharto melanjutkan ke PETA dan terjun ke dunia ketentaraan. Sementara Hartinah aktif di Laswi dan PMI.

KETIKA NYALI SOEHARTO CIUT

Yogyakarta, 1947. Suatu hari, Soeharto yang sudah menginjak 27 tahun, bertandang ke kediaman keluarga Prawirowiardjo yang lama mengasuhnya.

Keluarga bibi dan pamannya itu belum lama pindah ke Yogyakarta dari Wuryantoro, Wonogiri.

"Harto," kata Bu Prawiro, adik Pak Karto, ayahanda Soeharto.

Baca Juga: Dapat Pendampingan Psikologis, Begini Kabar Nadya Mustika Rahayu Usai Diisukan Cerai dengan Rizki D'Academy: Walaupun Senyum, Menyimpan Sejuta Makna

"Sekarang umurmu sudah 27 tahun," lanjutnya, "Sekalipun engkau bukan anakku sendiri, aku sudah mengasuhmu sejak ayahmu mempercayakan engkau pada kami. Aku pikir, sebaiknya segera mencarikan istri untukmu."

O.G. Roeder dalam Soeharto -Dari Pradjurit Sampai Presiden-, buku biografi pertama presiden kedua RI, mengisahkan, bahwa Soeharto sempat ngeles menyikapi tawaran bibinya.

Dia beralasan masih ingin berkonsentrasi di dunia militer. Tapi setelah dibujuk terus menerus, akhirnya Soeharto luruh juga.

Dia pun berkata, siapa kiranya yang akan dijodohkan dengan dirinya.

Bu Prawiro tersenyum. Dia berkata pelan bahwa Soeharto sebenarnya sudah kenal dengan gadis tersebut.

“Masih ingatkah kamu dengan Sri Hartinah,” kata Bu Prawiro eperti dikisahkan di buku Falsafah Cinta Sejati Ibu Tien dan Pak Harto.

Source : intisari

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x