Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Modal Harta yang Berlimpah, Para Keluarga Konglomerat Paling Tajir Sebumi Sudah Ramalkan Resesi Tahun 2020 Sejak Tahun Lalu, Perang Amerika Serikat Lawan China Diprediksi Jadi Biang Kerok Semuanya

None - Selasa, 08 September 2020 | 09:42
Para keluarga paling konglomerat sebumi sudah ramalkan apa yang bakal terjadi di tahun 2020 ini
Pixabay

Para keluarga paling konglomerat sebumi sudah ramalkan apa yang bakal terjadi di tahun 2020 ini

Inggris mengalami resesi terparah sepanjang sejarah ekonominya. Ekonomi Inggris terkontraksi sebesar 20,4% pada kuartal kedua tahun 2020.

14. Malaysia

Perekonomian Malaysia menyusut 17,1% pada kuartal kedua dari tahun sebelumnya. Sementara, penurunan PDB riil yang disesuaikan secara musiman mengikuti penurunan -2% dalam kuartal I 2020.

15. Polandia

Melansir Kompas.com, di kuartal II 2020, perekonomian Polandia menyusut -8,9% karena efek karantina wilayah (lockdown), setelah terkontraksi -0,4% pada kuartal I 2020. Resesi yang didefinisikan sebagai kontraksi ekonomi dua kuartal berturut-turut, membuat Polandia resmi mengalami resesi teknikal.

16. Spanyol

Dikutip dari Kompas.com, menurut Badan Statistik Spanyol, negara ini telah memasuki fase resesi ekonomi usai PDB kuartal II 2020 turun hingga 18,5%. Secara kuartalan, pertumbuhan minus ini merupakan rekor pertumbuhan ekonomi terburuk. Di kuartal I 2020, ekonomi Spanyol juga anjlok hingga 5,2 %.

Baca Juga: Kasus Hariannya Melonjak hingga Lebih dari 1000, Jakarta Bakal Dihantui Krisis Makam karena Korban Corona, Satu TPU Dipastikan akan Penuh pada Bulan Depan

17. Australia

Australia resmi mengalami resesi setelah ekonominya mengalami kontraksi sebesar 6,3% year on year (YoY) pada kuartal II 2020. Ini merupakan resesi pertama yang dialami Australia dalam waktu 30 tahun terakhir.

18. Brasil

Mengutip Aljazeera, ekonomi Brasil mengalami kontraksi dengan rekor 9,7% (QoQ) pada kuartal kedua tahun 2020. Sementara pada kuartal I, ekonomi Brasil -0,3%. Hal itu membuat Brasil jatuh ke dalam resesi ketika lantaran terhantam lockdown akibat virus corona, kata badan statistik resmi.

Source : kontan

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x