Minggu lalu, Belanda dan Kanada mengumumkan bahwa mereka akan memberikan dukungan hukum untuk upaya meminta pertanggungjawaban Myanmar atas genosida.
Kedua negara itu menyebutnya sebagai masalah yang menjadi perhatian semua umat manusia.
Awal tahun ini, kedua tentara itu di tahanan oleh Tentara Arakan, milisi etnis Rakhine yang saat ini melawan Tatmadaw, yang merekam pengakuan video mereka.
Kedua tentara itu mengatakan bahwa mereka meninggalkan satuan angkatan besenjata Myanmar, Tatmadaw.
Desersi adalah masalah khusus di zona konflik etnis minoritas, kata orang dalam militer.
Sekitar 60 tentara diyakini telah pergi A.W.O.L. dari Light Infantry Battalion 565.
"Saya didiskriminasi secara rasial," kata Prajurit Myo Win Tun.
Kemudian, dia akan menggambarkan, dengan suara datar, bagaimana komandannya, Kolonel Than Htike, telah menginstruksikan batalion untuk "memusnahkan" Rohingya.
"Saya terlibat dalam pembunuhan 30 pria, wanita, dan anak-anak Muslim tak berdosa yang dikuburkan di satu kuburan," katanya, sambil menatap kamera dengan tenang. (Serambinews.com/Agus Ramadhan)
Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Kesaksian 2 Tentara Myanmar Soal Etnis Rohingya: Bunuh Mereka Semua! Anak-anak Maupun Dewasa (*)
Source | : | Serambinews.com |
Penulis | : | Desy Kurniasari |
Editor | : | Dewi Lusmawati |
Komentar