Gridhot.ID - Tahun 2020 ini menjadi tahun dimana negara-negara besar sedang terlibat konflik.
Diantaranya adalah China, Amerika, dan Rusia.
Ketiga negara yang memiliki kekuatan militer besar di dunia ini sedang saling konfrontasi.
Mereka juga terlibat dalam perlombaan senjata besar-besaran.
Departemen Pertahanan AS atau Pentagon bahkan telah menjadikan pengembangan senjata nuklir China sebagai perhatian khusus.
Penambahan jumlah hulu ledak nuklir China untuk pertama kalinya dibahas secara khusus dalam laporan tahunan Pentagon yang rilis awal bulan September ini.
Berbeda dengan AS yang berhak menggunakan senjata nuklir jika terjadi konflik, Rusia dan China memiliki kebijakan yang berbeda.
Rusia mengizinkan penggunaan senjata nuklir hanya jika terjadi agresi nuklir berskala besar. Sementara China baru akan menggunakan senjata nuklir jika menerima serangan nuklir.
Jenderal Timothy Ray, kepala Komando Serangan Global Angkatan Udara AS, dalam wawancaranya dengan Air Force Times membeberkan sejumlah rencana AS untuk menghadapi perang nuklir yang bisa saja terjadi.