Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Amerika Tak Mau Kecolongan, Pentagon Terus Pantau Perkembangan Pabrik Nuklir Rusia dan China, Jenderal AS Blak-blakan 2 Negara Ini Bisa Buat AS Hancur Lebur

None - Selasa, 22 September 2020 | 14:13
Model simulasi bom atom pertama Uni Soviet
24h

Model simulasi bom atom pertama Uni Soviet

Gridhot.ID - Tahun 2020 ini menjadi tahun dimana negara-negara besar sedang terlibat konflik.

Diantaranya adalah China, Amerika, dan Rusia.

Ketiga negara yang memiliki kekuatan militer besar di dunia ini sedang saling konfrontasi.

Baca Juga: Waspada! Beras Bantuan Pemerintah Diduga Dioplos dengan Biji Plastik dan Terlanjur Dibagikan ke Masyarakat, Ini Tindakan Bupati Cianjur

Mereka juga terlibat dalam perlombaan senjata besar-besaran.

Departemen Pertahanan AS atau Pentagon bahkan telah menjadikan pengembangan senjata nuklir China sebagai perhatian khusus.

Penambahan jumlah hulu ledak nuklir China untuk pertama kalinya dibahas secara khusus dalam laporan tahunan Pentagon yang rilis awal bulan September ini.

Baca Juga: Bukti 200 Halaman Digenggaman, MAKI Bongkar Isi Percakapan Jaksa Pinangki dan Anita Kolopaking Soal Istilah King Maker: Kami Minta Lakukan Penyelidikan dan Penyidikan Baru

Berbeda dengan AS yang berhak menggunakan senjata nuklir jika terjadi konflik, Rusia dan China memiliki kebijakan yang berbeda.

Rusia mengizinkan penggunaan senjata nuklir hanya jika terjadi agresi nuklir berskala besar. Sementara China baru akan menggunakan senjata nuklir jika menerima serangan nuklir.

Jenderal Timothy Ray, kepala Komando Serangan Global Angkatan Udara AS, dalam wawancaranya dengan Air Force Times membeberkan sejumlah rencana AS untuk menghadapi perang nuklir yang bisa saja terjadi.

Source :Kontan.co.id

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x