Anggaran tersebut digunakan Rusia dalam beberapa tahun terakhir untuk pengembangan sistem rudal hipersonik baru yang hampir selesai.
Sementara China, dikabarkan menyiapkan $10,4 miliar untuk pengembangan senjata nuklir pada tahun 2019. Jumlah itu hanya sekitar 30% dari anggaran yang dikeluarkan AS untuk nuklir di tahun 2019.
Angka tersebut merupakan perkiraan dari International Campaign to Abolish Nuclear Weapons. Jumlah sebenarnya masih belum diketahui dengan pasti.
Membangun armada tempur nuklir baru
Dalam wawancara yang dirilis Air Force Times tanggal 13 September 2020 lalu, Jenderal Ray juga mengatakan bahwa Angkatan Udara AS telah menyiapkan sejumlah armada tempur bersejata nuklir terbaru.
Pertama, ada B-21 Raider, pesawat bomber siluman yang kini dikembangkan oleh Northrop Grumman dan diharapkan bisa mulai bertugas pada tahun 2025.
B-21 Raider akan menjadi tandem bagi B-2 Spirit, Rockwell B-1 Lancer, dan Boeing B-52 Stratofortress yang sudah berusia cukup tua.
Pekan lalu, Pentagon menyodorkan kontrak ke Northrop Grumman senilai $13,3 miliar untuk pembuatan rudal balistik antarbenua generasi terbaru, atau disebut Ground Based Strategic Deterrent (GBSD).
Source | : | Kontan.co.id |
Penulis | : | None |
Editor | : | Nicolaus |
Komentar