Gridhot.ID-World Cleanup Day atau hari bersih-bersih sedunia, adalah aksi sosial global tahunan yang mengajak masyarakat di seluruh dunia untuk turut membersihkan dan menjaga kebersihan bumi yang bertujuan untuk mengurangi masalah limbah padat dan sampah laut.
World Cleanup Day merupakan acara global terbesar di bawah organisasi independen Let's Do It World (LDIW).
Melibatkan lebih dari 150 negara, setiap negara yang terdaftar akan memiliki koordinator yang bertugas untuk menghimpun, mengajak masyarakat, dan mengatur berjalannya acara di negaranya untuk memetakan tantangan dan penyelesaian masalah limbah yang kurang dikelola secara tepat.
Di Jakarta, aksi Wold Cleanup Day pada 19 September lalu, diprakarsai oleh Lions Club, Perusahaan Air Minum Le Minerale, Chandra Asri, Asosiasi Daur Ulang Plastik Indonesia (ADUPI), dan Asosiasi Bank Sampah Seluruh Indonesia (ASOBSI).
Lions Club sendiri adalah sebuah Organisasi Internasional yang bergerak dalam pengabdian atau pelayanan masyarakat.
Organisasi ini didirikan di Amerika Serikat pada sejak 102 Tahun yang lalu.
Sekitar 100.000 kepala keluarga yang tersebar di 6 (enam) wilayah DKI Jakarta akan terlibat dalam aksi ini, yaitu Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu.
Karena dilakukan saat pandemi corona tengah menerjang Indonesia, World Cleanup Day tahun ini dilakukan secara berbeda.
“Tema dari Aksi Bersih-Bersih tahun ini adalah Kita Pilah, yaitu masyarakat melakukan pemilahan sampah di rumah kemudian kita kumpulkan dan kita bawa ke Bank Sampah untuk ditimbang. Hasil dari penimbangan ini akan dikembalikan ke masyarakat baik berupa dana atau berupa barang seperti tempat sampah atau bentuk lainnya” ujar Liana Trisnawati, Ketua Komite Lingkungan Lions Clubs kepada Gridhot.ID.
Kegiatan aksi bersih bersih ini dilakukan dari rumah masing-masing, berbeda dengan tahun sebelumnya yang dilakukan terpusat di beberapa lokasi yang telah ditentukan.
"Kegiatan ini sejalan dengan visi kami untuk mengedukasi pentingnya memilah sampah dari rumah yang merupakan salah satu kunci sukses agar kegiatan daur ulang dengan konsep sirkular ekonomi bisa berjalan dengan baik dan efisien.”, ujar Febri Hutama, perwakilan Le Minerale.
Menurut Ketua Umum ADUPI, Christine Halim, sampah plastik dan sampah kemasan harus dipilah agar mudah dalam proses pemanfataanya dan tidak semua sampah plastik bisa didaur ulang.
Tak hanya oleh para relawan, aksi World Cleanup Day juga diserukan oleh pemerintah.
Hal ini seperti dikutip Gridhot.ID dari unggahan akun Instagram @worldcleanupday yang mengunggah sebuah postingan pada 19 September 2020.
Dalam unggahan tersebut, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan meminta para pejabat untuk ikut serta dalam acara World Cleanup Day.
"Kepada para Menteri, Gubernur, Bupati, Walikota, Kepala Dinas, dan instansi terkait, saya mohon untuk turut serta dalam kegiatan ini.
Dengan bersatu dan bergotong-royong, kita ciptakan perubahan yang dimulai dari rumah kita masing-masing.
Mari bergerak bersama-sama menuju Indonesia bersih dengan semangat gerakan nasional Pilah Sampah dari Rumah!," ujar Luhut dalam video yang diunggah akun Instagram @worldcleanupday.
(*)