Paidol mengenal Doni sebagai orang yang supel dan sering bertegur sapa, bahkan Doni seringkali bertanya mengenai masalah agama kepadanya.
"Saya melihat dia orangnya bagus ya, saya akrab dengan dia, sering bertanya masalah agama, solatnya tepat waktu apalagi ketemu dalam perjalanan kunjungan kerja, biasanya dia tidak akan jamak solat, justru mengerjakan solat sesuai dengan waktunya," ujarnya.
Namun Paidol sebagai sesama anggota satu komisi tidak mengira bahwa Doni masuk dalam jaringan narkoba.
"Saya tidak mengira kalau terjadi seperti itu. Kalau saya tau dari awal, mungkin sudah saya nasehati," ujarnya saat diwawancarai via telpon, Selasa (22/9/2020).
Dia juga bukan tipe orang yang terlalu tertutup, sesekali Doni juga bercerita mengenai istri dan anaknya yang baru berusia 8 bulan.
Selama mengenal Doni, menurutnya memang ada beberapa keanehan selama beberapa bulan terakhir, yang mana biasanya Doni tidak pernah terlambat saat rapat, namun dia sering terlambat saat ada pertemuan.
Doni juga tidak pernah melakukan perjalanan kunjungan kerja bersama-sama melalui jalur udara, dia biasanya memilih jalur darat menggunakan mobil pribadinya.
"Saya sering telpon bertanya kapan berangkat, terakhir kemaren saya telpon untuk mengajak mau kunker apakah mau jalur udara atau jalur darat. Tapi biasanya dia selalu naik kendaraan pribadi jalur darat," ujarnya.
Paidol dan anggota DPRD Kota Palembang yang mengenalnya tidak memiliki kesan buruk mengenai sosok Doni selama bekerja.
Hal ini karena dia termasuk anggota termuda bersama empat anggota DPRD Kota Palembang yang masih berstatus lajang.