Dawn Christensen (52) seorang konselor seni ekspresif dari New York City, yang terinfeksi Covid-19 pada Maret lalu, adalah salah satu pasien yang merasa terbantu dengan latihan pernapasan tersebut.
Ketika terinfeksi, Christensen mengalami banyak masalah, termasuk sesak napas, hidung tersumbat, kesulitan menelan, dada sesak, dan lainnya.
"Seluruh situasi ini sangat menakutkan dan menakutkan," kata dia. "Praktik pernapasan dengan bimbingan ini telah menjadi berkah dan anugerah yang luar biasa."
"Menjadi sumber kedamaian dan ketenangan ketika saya merasa kewalahan karena sesak napas," ungkap dia, seperti dilansir Very Well.
Mackles menekankan, komponen kognitif dari latihan ini, dan bagaimana latihan pernapasan dapat membantu pasien merasa lebih membumi dengan tubuh.
"Latihan pernapasan ini cenderung lebih bersifat meditatif, membantu pasien menjadi lebih sadar akan napas, tubuh, dan lingkungan mereka," kata Mackles.
Menurut dia, penting untuk melatih para pasien untuk tidak perlu takut bernapas.
Ketika latihan, pasien akan diminta merasakan napas yang mereka hirup dan embuskan, bagaimana udara di sekitar mereka terasa dan membiarkan tubuh merasa aman.
Mackles mengombinasikan elemen Tai Chi dan Qigong ke dalam latihan pernapasannya, dengan fokus menyelaraskan napas dengan gerakan.