Tidak seperti pendahulunya, Prabowo miliki pandangan yang lebih strategis tentang peralatan apa yang dibutuhkan Indonesia untuk meningkatkan kekuatan udara dan menambahkan lebih banyak fregat berpeluru kendali ke angkatan laut yang menghadapi tantangan yang meningkat dari China di perbatasan laut utara.
Pindah ke Sumatera pada tahun 2014 untuk memperpendek jarak tempur mereka, pesawat tempur angkatan udara baru-baru ini terlibat dalam beberapa manuver angkatan laut terbesar Indonesia selama bertahun-tahun di Laut Jawa bagian barat dan perairan di sekitar kepulauan Natuna.
Kementerian Pertahanan Austria mengumumkan 3 tahun lalu bermaksud menggantikan pesawat tempur superioritas udara pada 2020, dengan penggunaan Typhoon yang berkelanjutan selama rentang hidup 30 tahun akan menelan biaya US $ 5 miliar, sebagian besar dihabiskan untuk pemeliharaan.
Typhoon akan menambah ekor logistik ketiga untuk Angkatan Udara Indonesia.
Diketahui, saat ini memiliki armada garis depan 16 pesawat tempur Su-27/30 multi-peran buatan Rusia dan 3 skuadron Lockheed Martin F-16 produksi AS yang baru-baru ini digunakan pada patroli udara di Laut Cina Selatan.
Source | : | Intisari Online |
Penulis | : | None |
Editor | : | Candra Mega Sari |
Komentar