Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Ancang-ancang Lawan Serangan China, Indonesia Incar Jet Tempur Eurofighter Typhoon, Niat Borong 48 Pesawat dengan Biaya per Unit Rp 890 Miliar

None - Minggu, 27 September 2020 | 13:13
Indonesia sedang mempertimbangkan apakah akan membeli jet Eurofighter Typhoon
Twitter via Intisari

Indonesia sedang mempertimbangkan apakah akan membeli jet Eurofighter Typhoon

Baca Juga: Terbentang dari Jepang Hingga Indonesia, Resimen Litoral Laut Mulai Diaktifkan Amerika Serikat di Pulau Ini, Batasi Ruang Gerak Tiongkok di Laut China Selatan

Kementerian Pertahanan Austria mengumumkan3 tahun lalu bermaksud menggantikan pesawat tempur superioritas udara pada 2020, dengan penggunaan Typhoon yang berkelanjutan selama rentang hidup 30 tahun akan menelan biaya US $ 5 miliar, sebagian besar dihabiskan untuk pemeliharaan.

Typhoon akan menambah ekor logistik ketiga untuk Angkatan Udara Indonesia.

Diketahui, saat ini memiliki armada garis depan 16 pesawat tempur Su-27/30 multi-peran buatan Rusia dan3 skuadron Lockheed Martin F-16 produksi AS yang baru-baru ini digunakan pada patroli udara di Laut Cina Selatan.

Pembelian satu skuadron tambahan jet Sukhoi canggih kinitampaknya tidak akan disetujui karena dikhawatirkan sanksi Amerika karena membeli jet dan rudal Rusia, hukuman yang dijatuhkan pada Moskow karena diduga ikut campur dalam pemilihan presiden AS 2016.

Prabowo sudah mendekati Menteri Pertahanan Austria Klaudia Tanner atas usulan pengadaan.

Jika penjualan berlanjut, diharapkan Typhoons akan ditingkatkan ke standar Tranche 3A, memberi mereka peran pertahanan udara dan serangan darat.

Indonesia akan menjadi negara Asia pertama yang mengoperasikan Typhoon.

Baca Juga: Tanda Bahaya Bagi Amerika Serikat, Laporan Intelijen Sebut Rencana Iran Bunuh Dubes AS untuk Afrika Selatan, Imbalan Atas Kasus Ini

Beberapa analis melihatnya sebagai akuisisi stop-gap sebelum Indonesia mengambil rencana pengiriman pesawat tempur KFX / IFX, yang telah dikembangkan bersama oleh Korean Aerospace Industries dan produsen pesawat PT Dirgantara Indonesia sejak 2010.

Penerbangan uji pertama dari pesawat tempur baru ini dijadwalkan pada tahun 2022, dengan produksi kemungkinan akan dimulai pada tahun 2026.

Indonesia mengharapkan untuk membeli 48 pesawat dengan perkiraan biaya per unit $ 50-60 juta atau setara Rp 890 miliar.

Source :Intisari Online

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

slide 4 to 6 of 18

Latest

Popular

Tag Popular

x