Nick menjelaskan meskipun tidak sering terjadi, tapi komentar-komentar serupa pernah mereka lihat sebelumnya setiap kali pemimpin atau politisi Vanuatu mengangkat masalah Papua.
"Beberapa di antaranya terlihat sebagai perilaku tidak autentik yang terkoordinasi, karena tidak terlihat asli … dan tidak merefleksikan tindakan yang biasanya terjadi," ujar Nick kepada radio ABC.
Usai perwakilan RI Silvany Austin Pasaribu menjawab keras tuduhan PM Vanuatu Bob Loughman, soal isu Papua di PBB, ratusan komentar yang bernada rasis dengan Bahasa Indonesia memborbardir akun sosial media pariwisata Vanuatu.
Pihak Vanuatu menduga, jika banyak akun yang memberikan komentar sebagai akun yang baru dibuat atau akun bot, karena mereka belum mengunggah foto di profil mereka atau bahkan tak memiliki 'follower' sama sekali. (*)