Menurut Tim Hogan, seorang praktisi intelijen open-source Amerika, bukan kebetulan bahwa E-6B mengudara di kedua pantai sesaat sebelum Trump mengumumkan bahwa dia terinfeksi.
Hogan melacak E-6B pada perangkat lunak publik yang mendaftarkan transponder radio pesawat.
Pesawat militer cenderung mematikan transpondernya untuk menghindari terlacak.
Namun, jika transponder jet militer aktif, kemungkinan karena kru mereka ingin dilihat.
Hogan menjelaskan, "Dalam kasus E-6B, ini adalah pesan untuk sekelompok kecil musuh dengan SLBM (rudal balistik yang diluncurkan oleh kapal selam) dan ICBM (rudal balistik antarbenua)."
Praktisi intelijen sumber terbuka menyiratkan saingan AS, seperti Rusia, China, dan Korea Utara, mungkin mempertimbangkan untuk menggunakan kondisi Trump yang tidak mampu menjadi Panglima Tertinggi AS sebagai kesempatan untuk menyerang.
Namun, Gedung Putih rupanya ingin mereka tahu bahwa sistem komando nuklir Amerika Serikat tetap bekerja aktif, bahkan jika Presiden sakit.'(*)
Artikel ini telah tayang di Intisari-Online.com dengan judul "'Pesawat Kiamat' Terbang di Atas Langit Washington Pasca Trump Terinfeksi Covid-19, Seolah Beri Peringatan pada Musuh-musuh Amerika, 'Komando Nuklir AS Tetap Aktif, Bahkan Jika Presiden Sakit'"