Tak hanya mahasiswa, di kawasan Industri Pulogadung, Jakarta Timur, sebanyak 7 ribu buruh menggelar aksi unjuk rasa.
Mereka menyuarakan penolakan UU yang dianggap mencekik kaum buruh tersebut.
Baca Juga: Membongkar Karajaan Bisnis Suami Puan Maharani, Mulai dari Migas hingga Properti
Tak hanya penolakan yang tampak nyata seperti unjuk rasa, rupanya di dunia maya pun terjadi penolakan keras.
Sebut saja laman resmi milik DPR RI yang terkena serangan siber.
Dilansir dari Kompas.com, laman resmi DPR yang beralamat dpr.go.id diretas. Hal tersebut diketahui melalui sebuah video yang viral di media sosial.
Video tersebut memperlihatkan halaman muka situs web DPR yang tulisannya diubah menjadi "Dewan Pengkhianat Rakyat". Padahal, DPR merupakan singkatan dari "Dewan Perwakilan Rakyat".
Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo) Johnny G Plate mengonfirmasi soal peretasan tersebut. Dia menyatakan bahwa peretasan tersebut dalam penanganan.
Johnny mengatakan, Tim Teknologi Informasi DPR sedang memperbaiki situs web DPR.
"Sedang dalam penanganan dan Tim IT DPR RI sudah menurunkan situs yang di-hack tersebut," kata Johnny saat dihubungi, Kamis (8/10/2020).