Dalam video tersebut, wajah pelaku juga sempat terekam.
Buat yang belum mengerti, CCTV di Surabaya bukan kamera biasa, tapi punya fitur face recognition alias bisa mengenali wajah ditambah langsung juga terhubung dengan data Dispendugcapil," kata akun @aslisuroboyo.
Kasatreskrim Polrestabes Surabaya AKBP Sudamiran, mengaku bekerja sama dengan Pemkot Surabaya untuk mengidentifikasi perusak CCTV itu.
Sebab, Pemkot Surabaya memiliki CCTV yang berteknologi canggih.
"Kita bekerja sama dengan Pemkot Surabaya, sampai sekarang masih diidentifikasi, pelakunya belum tertangkap," kata Sudamiran dalam pesan singkatnya, Minggu (11/10/2020) sore.
Sebelumnya, aksi menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja di Surabaya berakhir ricuh pada Kamis (8/10/2020).
Massa merusak fasilitas umum seperti lampu jalan dan dua pintu gerbang Gedung Negara Grahadi.