Itu seperti yang ditulis dalam buku "80 Tahun Sidarto Danusubroto Jalan Terjal Perubahan Dari AjudanSoekarnoSampai Wantimpres Joko Widodo," terbitan Kompas tahun 2016 lalu.
Dalam buku itu disebutkan, Detasemen Kawal Pribadi (DKP) yang mengawalSoekarnodigantikan oleh Satuan Tugas Polisi Militer Angkatan Darat (Satgas Pomad), pada 16 Agustus 1967.
Pergantian itu membuatSoekarnosempat down. Hingga Soekarno merasa kehilangan segalanya.
Sebab, DKP merupakan ring satu yang selalu menjaganya sebelum Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
"Karena Komandan DKP Ajun Komisaris Besar Polisi Mangil Martowidjojo sudah ditahan."
"Sudiyo dan beberapa perwira DKP bersama beberapa perwira Korps Komando Angkatan Laut/ sekarangn Marinir (KKO), sekitar 15 orang mengadakan rapat-rapat untuk merancang rencana melarikan Bung Karno dari tahanan," tulis Sidarto.
Rapat itu mereka adakan di rumah seorang loyalisSoekarno, AKBP Oetoro, di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
"Mereka meminta saya hadir dalam pertemuan tersebut," ungkap Sidarto.
Menurut Sidarto, mereka mengundang dirinya karena menganggap dia adalah ajudan yang dekat denganSoekarno.
Mereka pun menyampaikan pesan untukSoekarno.