Ia tak segan menaiki becak yang mana pengayuhnya pun tak mengenali putri raja tersebut.
Padahal layaknya seorang putri raja, bisa saja GRK Bendara naik mobil mewah dan diantar sopir.
Apalagi penampilan GKR Bendara juga terlihat sederhana layaknya warga biasa.
Menilik kesederhanaan GKR Bendara, hal itu tampak berbanding terbalik dengan banyaknya masyarakat yang menilai hidup di lingkungan kerajaan terkesan kaku dan saklek.
Sederhana sekali, Puteri Sri Sultan Hamengkubuwono X naik becak, Pak becak aja gak tau kalau yang naik becak itu anaknya Raja????hihihi
Video by imam walton#jogjaistimewa #jogjaku #Yogyakarta #becakjogja #sleman #gunungkidul #malioboro #bantul #kulonprogo pic.twitter.com/vMsipaphnK
— Jogja Today (@JogjaToday) September 4, 2019
Segala aktivitasnya dirasa harus sesuai dengan aturan kerajaan yang dinilai kuno.
Dilansir GridHot dari Nakita.id, stigma tersebut dibantah oleh dua putri dari Sri Sultan Hamengkubuwono X.
Gusti Kanjeng Ratu Hayu, putri keempat Sri Sultan Hamengkubuwono X dan Gusti Kanjeng Ratu Bendara, putri kelima Sri Sultan Hamengkubuwono X mengupas tuntas kehidupan sebagai putri raja di Keraton Yogyakarta Hadiningrat.
Menurut GKR Hayu dan GKR Bendara, kehidupannya berjalan seperti biasa.
Source | : | Nakita.ID,TribunJogja.com |
Penulis | : | Desy Kurniasari |
Editor | : | Dewi Lusmawati |
Komentar