Ia tak segan menaiki becak yang mana pengayuhnya pun tak mengenali putri raja tersebut.
Padahal layaknya seorang putri raja, bisa saja GRK Bendara naik mobil mewah dan diantar sopir.
Apalagi penampilan GKR Bendara juga terlihat sederhana layaknya warga biasa.
Menilik kesederhanaan GKR Bendara, hal itu tampak berbanding terbalik dengan banyaknya masyarakat yang menilai hidup di lingkungan kerajaan terkesan kaku dan saklek.
Segala aktivitasnya dirasa harus sesuai dengan aturan kerajaan yang dinilai kuno.
Dilansir GridHot dari Nakita.id, stigma tersebut dibantah oleh dua putri dari Sri Sultan Hamengkubuwono X.
Gusti Kanjeng Ratu Hayu, putri keempat Sri Sultan Hamengkubuwono X dan Gusti Kanjeng Ratu Bendara, putri kelima Sri Sultan Hamengkubuwono X mengupas tuntas kehidupan sebagai putri raja di Keraton Yogyakarta Hadiningrat.
Menurut GKR Hayu dan GKR Bendara, kehidupannya berjalan seperti biasa.
Mereka tetaplah seorang perempuan yang memiliki segudang aktivitas bahkan bekerja di lingkungan Keraton.