Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Sosok Robby Sumampouw, Pengusaha Kelas Kakap yang Jadi Pengelola Benteng Vastenburg, Dulu Cuma Pedagang Motor Bekas Kini Dekat dengan Keluarga Cendana Berkat Intel Nomor Satu di Indonesia

None - Sabtu, 17 Oktober 2020 | 15:13
Robby Sumampouw
via Tribunnews

Robby Sumampouw

Gridhot.ID - Orang Solo pasti mengenal dengan sosok pengusaha yang satu ini.

Nama Robby Sumampouw memang cukup terkenal di masyarakat.

Robby Sumampouw, sosok pengusaha kaya yang lahir di Surakarta, pada Selasa, 9 November 1944.

Masa kecil hingga remajanya banyak dihabiskan di tempat lahirnya.

Robby lahir dari keluarga campuran Tionghoa dan Manado.

Namun tak ubahnya dengan anak-anak masyarakat Jawa lainnya, Robby mampu berbaur dalam kehidupan masyarakat.

Hingga menginjak usia dewasa karir usahanya mulai meningkat dan dirinya mulai hijrah ke Jakarta.

Di Jakarta Robby mulai berkenalan dengan banyak kolega dan pejabat istana.

Sebagai pengusaha, Robby dikenal memiliki kedekatan dengan Keluarga Cendana.

Keakraban dua pihak ini melalui perantara Benny Moerdani, orang kepercayaan Suharto dan juga menjabat sebagai Panglima TNI di era ORBA.

Baca Juga: Panggil 'Bapak' Berulangkali, Anak Perempuan Ini Menangis Histeris di Pernikahan Ayahnya dengan Wanita Pelakor: Apa Kalian Tahu Bagaimana Rasanya Jadi Aku

Kepiawaiannya dalam bisnis dan lobi membuatnya banyak mendapat banyak proyek.

Diantaranya adalah Porkas dan SDSB.

Porkas sendiri akronim dari Pekan Olahraga dan Ketangkasan.

Kegiatan ini menjadi ajang undian berhadiah di ranah olahraga dan sepak bola menjadi primadona bagi para pencari keberuntungan lewat lumbung undian tersebut.

Adapun SDSB singkatan dari Sumbangan Sosial Berhadiah yang berbentuk kupon undian berhadiah dan dapat dibeli di warung atau outlet terdekat pada masa ORBA.

Karena mengelola kedua usaha judi legal tersebut, Robby mendapat julukan si Raja Judi atau si Raja Porkas.

Karena dekat dengan para pejabat, Robby mendapat hak istimewa untuk membuka usaha di Timor Timur.

Bahkan usaha itu merupakan hasil ajakan Benny Moerdani agar ada perputaran ekonomi di wilayah konflik tersebut.

Walaupun dekat dengan para penguasa, Robby dikenal tetap bersahaja terutama saat dirinya kembali ke kota kelahirannya, Surakarta.

Mengenal Bisnis Robby Sumampouw dari Kaki Lima Hingga Bintang Lima

Baca Juga: 'Hantu Baru' Bakal Lahir Setelah Omnibus Law Disahkan, Faisal Basri: Lembaga Ini Biayai Proyek-proyek yang Pemerintah Suka dan Tidak Bisa Dipailitkan

Perjalanan bisnis Robby Sumampouw ternyata dijalani dengan penuh suka dan duka.

Pengusaha nasional tersebut ternyata pernah menjalani bisnis jual beli motor bekas di Pasar Indra, Surakarta.

Hal ini dijabarkan oleh Kuasa Hukum pribadinya, Heru Notonegoro.

Heru menceritakan bahwa sosok Robby sama seperti masyarakat pada umumnya yang harus merangkak telah lebih dahulu.

Sebelum jalan menanjak menuju kursi kesuksesan sebagaimana yang dicapai hingga kini.

Heru juga menggambarkan pencapaian dari kliennya tersebut dari usaha kaki lima menjadi bintang lima.

Berawal dari jualan motor bekas, kini Robby memiliki banyak hotel yang tersebar di beberapa provinsi di Indonesia.

Seperti Bali, Jakarta hingga di Kepulauan Riau.

Adapun yang ada di Surakarta seperti Hotel Adhiwangsa, Hotel Solia dan Hotel Solia Zigna.

Robby juga melakukan ekspansi bisnis ke mancanegara hingga Korea.

Baca Juga: Viral! Prajurit TNI Pergoki Istri Selingkuh dengan Polisi di Rumah Sendiri, Perekam Video: Kejadian di Timbuseng, Kelurahan Barombong...

Bahkan dikabarkan, Robby sempat memiliki sebuah kasino di Pulau Christmas.

Namun menurut Heru usaha tersebut telah dilepas oleh Robby dan asetnya diserahkan kepada negara yang bersangkutan.

Nasib Benteng Vastenburg

Berdiri tegap di tengah pusaran aktivitas masyarakat Kota Surakarta, kini Benteng Vastenburg telah ditinggal oleh sang pengelola.

Sang pengelola itu adalah Robby Sumampouw yang telah meninggal dunia pada Minggu (11/10/2020) pada pukul 23.00.

Walaupun bangunan Benteng Vastenburg memiliki nilai sejarah, ternyata secara pengelolaan dipegang oleh Robby Sumampouw.

Saat ini Pemerintah Kota Surakarta sedang berupaya melakukan akuisisi.

Setidaknya pada tahun 2017, Pemkot Surakarta membutuhkan dana sekitar Rp 450 miliar.

Jumlah yang besar tersebut belum bisa dipenuhi oleh pihak Pemkot, dan akhirnya harus meminta bantuan kepada Pemerintah Pusat.

Kuasa Hukum Robby Sumampouw, Heru Notonegoro, pemerintah pusat telah melakukan upaya serius untuk mendapatkan benteng buatan Belanda itu.

Baca Juga: Seragam Kebesaran Polri Tak Pernah Luput Dipakainya Saat Pemeriksaan hingga Sidang Praperadilan, Begini Potret Irjen Napoleon Bonaparte Kenakan Baju Tahanan, Tangannya Bebas Tanpa Borgol

Agar bisa direvitalisasi sesuai dengan koridor perlakuan bangunan cagar budaya.

Menurut Presidium Komunitas Peduli Cagar Budaya Nusantara, Agus Anwari, tidak semua tanah dikuasai oleh Robby.

Tanah HGB yang dimiliki Robby hanya yang ada dalam benteng,

Dirinya berharap agar pemerintah baik pusat maupun daerah agar segera menuntaskan masalah ini.

Karena apabila cagar budaya itu jatuh ke tangan swasta maka yang terjadi adalah hilangnya sakralitas bangunan sejarah akibat pembangunan yang terlalu masif.

Hidup Sederhana

Hidup sebagai pengusaha, ternyata tidak membuat pribadi sosok Robby Sumampouw menjadi sombong.

Pribadi yang sederhana itu disaksikan langsung oleh karyawannya yang bernama Toni.

Dirinya mengungkapkan kesederhanaan Robby pada TribunSolo saat hadir melayat ke Rumah Duka Thiong Ting.

Momen terakhir Toni bertemu langsung dengan Robby saat melakukan kegiatan reparasi di sang pemilik Hotel Adhiwangsa tersebut.

Baca Juga: Hidup dengan 1 Ginjal Setelah Operasi Kanker, Vidi Aldiano Ogah Konsumsi Makanan Favorit Sejuta Umat Ini: Aku Harus Menjaga

Tanpa diduga saat Toni melaksanakan kewajibannya memperbaiki rumah, Robby menawarinya semangkok bakso.

Tidak hanya menawari, tapi juga mengajaknya makan bersama.

Kesederhanaan Robby itulah yang membuat Tony terkesan.

Walau dijuluki si Raja Judi, tetapi Roby tetap menjadi pribadi sederhana dan berinteraksi dengan siapa saja.

Pada saat meninggalnya, jasad Robby disemayamkan terlebih dahulu di Rumah Duka Thiong Ting.

Para pelayat hadir lalu lalang mengucapkan bela sungkawa.

Tidak hanya dari kalangan pejabat dan pengusaha, masyarakat umum juga banyak yang hadir ikut melepas kepergian sang pengusaha tersebut.

Walikota Surakarta, FX Rudy, menuturkan bahwa sosok Robby merupakan contoh dan teladan bagi masyarakat.

Rudy juga mendoakan agar arwahnya diterima di sisi Tuhan dan keluarganya diberi ketabahan dalam menghadapi cobaan.

Melepas Robby Pulang Dari Rumah Duka Thiong Ting Surakarta

Baca Juga: Dulu Asal Ceplos Umbar Gosip Syahrini dengan Pak Haji Kalimantan, Lia Ladysta Kini Jiper Usai Jadi Tersangka, Takut Sampai ke Persidangan?

Sosok pengusaha nasional asal Surakarta, Robby Sumampouw, menghembuskan nafasnya setelah dirawat di sebuah rumah sakit internasional di Singapura.

Almarhum meninggal pada Minggu (11/10/2020), karena faktor usianya yang telah memasuki 76 tahun.

Oleh pihak keluarga jasad Robby Sumampouw diterbangkan langsung ke Indonesia.

Pertama mendarat ke Bandara Soekarno Hatta, lalu berlanjut ke Bandara Adi Soemarmo Surakarta, untuk segera disemayamkan di rumah duka Thiong Ting.

Setibanya di Indonesia, jenazah Robby langsung diletakkan di sebuah peti khusus berwarna coklat mengkilat.

Sebuah persembahan terakhir yang tampak apik, karena dipersiapkan dengan sangat spesial.

Pengacara pribadi Robby, Heru Notonegoro menuturkan bahwa seluruh prosesi kematian akan diurus oleh pihak PMS (Perkumpulan Masyarakat Surakarta).

Karena Robby sendiri adalah warga dan pengurus dari PMS itu sendiri.

Sumartono selaku sesama pengurus PMS mengakui bahwa Robby adalah sosok yang sangat peduli akan kesehatan, sehingga dirinya sempat kaget saat dikabari bahwa sahabatnya telah berpulang.

Kini Robby telah berpulang, namun warisannya baik berupa harta maupun ide pikiran masih ada.

Baca Juga: Semakin Kehilangan Taji, Kesembronoan Sang Putra Mahkota Arab Saudi Ini Bikin Kalang Kabut, Diberi Teguran Keras Dewan HAM PBB Hingga Kehilangan Megaproyek Miliaran Dolar

Banyak pihak yang merasa kehilangan atas kepergiannya.

Maka tak heran banyak para lelayu lalu lalang mengucapkan salam perpisahan sebelum jasadnya dikebumikan.

Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul Profil Robby Sumampouw : Kisah Penjual Motor Bekas di Solo yang Jadi Pengusaha Kelas Kakap Indonesia.

(*)

Source :Tribun Solo

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x