Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

2 Anaknya Ketahuan Curi Motor Bareng Pegawainya, Pria Ini Tak Terluka Dihajar Warga Sambil Diseret dan Diikat, Tiba-tiba Sekarat Hingga Tewas Setelah Celananya Dilepas

None - Rabu, 21 Oktober 2020 | 12:25
Rekonstruksi adegan pengeroyokan.
Surya/David Yohanes

Rekonstruksi adegan pengeroyokan.

Gridhot.ID - Kasus pengeroyokan kembali terjadi di Indonesia.

Kali ini ada kisah mengejutkan di balik kasus pengeroyokan yang terjadi di Desa Nyawangan baru-baru ini.

Polisi sampai turun tangan menanggapi kejadian tersebut dan membongkar kronologinya.

Penyidik Satreskrim Polres Tulungagung telah menyelesaikan 57 adegan rekonstruksi pengeroyokan Suyatno (55) alias Yatno, warga Dusun Puthuk, Desa Nyawangan, Kecamatan Sendang, Selasa (19/10/2020)

Baca Juga: Ruang Tamu Masuk Indonesia Tapi Dapur Masuk Malaysia, Inilah Penampakan Rumah Perbatasan yang Viral di Media Sosial, Warganet: Ke Luar Negeri Tanpa Modal

Dalam kejadian 23 September 2020 ini Yatno meninggal dunia karena mengalami luka pukul parah di bagian kepala. Adegan penganiayaan terungkap ada tiga lokasi, yaitu di sekitar rumah Yani, di pos kamling dan di kebun tebu.

Pada lokasi pertama, tersangka paling aktif adalah Yasin dan Bagas. Sedangkan dua lokasi lainnya, tersangka paling aktif adaah Suselo dan Yasin.

"Kami tidak membedakan peran masing-masing. Berkas tetap akan dijadikan satu," terang Kasat Reskrim Polres Tulungagung, AKP Ardyan Yudo Setyantoro.

Selamam rekonstruksi terungkap peran sejumlah orang tak dikenal (OTD). Mereka adalah orang-orang yang ada di lokasi namun tidak dikenal dan tidak diketahui warga.

Baca Juga: Menangis Terisak, Istri Cai Cangpan Ungkap Permintaan Terakhir Suaminya Sebelum Ditemukan Tewas Gantung Diri di Hutan, Nuryannah: Keadaan Buru-buru...

Jumlah mereka banyak dan sebagian juga ambil peran dalam penganiayaan Yatno.

"Kami ambil sampel dua OTD saat rekonstruksi. Tapi sebenarnya ada beberapa," sambung Yudo.

Lanjut Yudo, tidak ada fakta baru ditemukan dalam rekonstruksi ini, semua sudah sesuai dengan Berita Acara Pemeriksaan (BAP).

"Karena ini aksi spontan, maka tidak ada perencanaan sebelumnya. Jadi tidak ada otak penggeraknya," tutur Yudo.

Baca Juga: Bakal Obati Kangennya Para Penggila Film, Bioskop XXI Kembali Buka dengan Keluarkan '11 New Habits' untuk Penonton, Simak Aturannya Demi Taati Protokol Kesehatan

Meski demikian diakui Yudo, ada peran yang lebih dominan di antara para tersangka. Selain itu ada pula yang memukul lebih banyak, atau memukul lebih keras dan fatal.

Mereka nantinya akan terungkap di pengadilan, dan akan menjadi bahan tertimbangan hakim untuk memutus.

"Langkah selanjutnya kami koordinasi dengan Kejaksaan, secepatnya akan kami limpahkan berkasnya," tegas Yudo.

Jalannya Rekonstruksi

Baca Juga: Siap Basmi Hoaks dan Konten - konten 'Perusak Bangsa', Kominfo Siapkan Mekanisme Pemblokiran Medsos yang Memuat Konten Negatif, Denda Pelaku hingga Rp 500 Juta Jika Terciduk

Penganiayaan ini bermula dari tertangkapnya dua anak Yatno, K (17) dan B (16) karena mencuri sepeda motor. Mereka juga dibantu oleh J (26), yang tak lain adalah anak buah Yatno.

Warga menduga Yatno adalah sosok di balik aksi pencurian itu. Mereka kemudian berusaha mencari bukti keterlibatan Yatno di ponsel miliknya.

Namun Yatno melawan, tidak mau membukakan kunci layar ponsel itu. Ponsel itu sempat diserahkan ke istrinya, namun ternyata istrinya juga tidak bisa membuka.

Kemarahan warga pun terpicu sehingga mereka mulai melakukan pemukulan. Meski sempat jatuh, pukulan warga seperti tidak berpengatuh kepada Yatno.

Baca Juga: Bakal Menikah Akhir Tahun, Nassar Sebut Calon Istrinya Bukan dari Kalangan Artis, Sang Pedangdut: Pokoknya Baik...

Warga kemudian mengikatnya, kemudian melepas celana panjang yang dipakainya seperti penggambaran adegan ke-35.

Setelah itu kekebalan Yatno seperti menghilang, dan setiap pukulan warga mulai melukainya.

Dia diikat dan diseret dari rumah Yani hingga ke pos kamling, kemudian diujani pukulan. Selanjutnya diseret lagi hingga ke kebun tebu.

Yatno sempat duduk dan dipeluk oleh istrinya. Tiga polisi dari Polsek Sendang juga datang dan berusaha melindunginya.

Baca Juga: Libatkan Beberapa Negara Termasuk Indonesia, Inilah Sengketa Panjang Soal Greater Sunrise, Ladang Minyak Bernilai Miliaran Dolar yang Jadi Tumpuan Hidup Negara Timor Leste

Namun warga yang marah terus menghujani Yatno dengan pukulan, hingga terkapar di ladang tebu. Dia meninggal dunia saat dibawa ke RSUD dr Iskak.

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Anak Tertangkap Mencuri, Sang Ayah Dipukul Beramai-ramai Hingga Tewas, Tubuhnya Diikat & Diseret.

(*)

Source : Surya

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x