Laporan Wartawan GridHot, Desy Kurniasari
GridHot.ID - Beberapa waktu lalu, heboh cerita heroik seorang bocah 9 tahun asal Kota Langsa, Aceh Timur.
Pasalnya, R (9) tewas secara mengenaskan di tangan Samsul (41) di rumahnya di pedalaman Aceh Timur, Sabtu (10/10/2020).
Nyawanya dihabisi ketika ia pasang badan menyelamatkan sang ibu.
Sekadar mengingat kembali, melansir Kompas.com, usai menghabisi nyawa R, Samsul membawa jasad bocah pemberani itu dan dibuang ke sungai.
Lalu, saat ditemukan sungai Desa Alue Gadeng, Kecamatan Bireun Bayuen, Aceh Timur, pakaian korban masih lengkap. Namun, tubuhnya penuh dengan luka.
Jenazah R pun dimakamkan di TPU setempat.
Namun, ibu korban dan ayah tak bisa menemani kepergian R.
Sang ibu harus menjalani perawatan di rumah sakit di Langsa ditemani sang ayah.
Rangga, bocah pemberani itu tewas saat membela ibunya yang hendak diperkosa Samsul.
Diberitakan GridHot sebelumnya, ibu muda korban rudapaksa di Kecamatan Birem Bayeun, Kabupaten Aceh Timur, DN (28), baru sekitar setahun lebih berumah tangga dengan suaminya, AY (24).
Selama DN dirawat di RSCM Langsa milik PTPN I Langsa itu, AY setia mendampingi istrinya DN.
Namun, di balik itu, rupanya ada hal sangat mengharukan dari kisah perjalanan hidup pasangan ini. Menyedihkan sekaligus trenyuh.
Ternyata ibu muda DN yang baru setahun dinikahinya AY itu sedang hamil sekitar 3-4 bulan.
Beberapa pekan telah berlalu, kondisi ibu R terungkap.
Dilansir GridHot dari Serambinews.com, kondisi luka di tangan DN (28), ibu muda yang menjadi korban rudapaksa (pemerkosaan) seorang residivis berinisial S (sudah tewas), di Kecamatan Birem Bayeun, Aceh Timur, berapa pekan lalu, saat ini sudah mulai membaik.
Bahkan, ibu muda yang harus kehilangan anaknya di tangan pelaku ini juga sudah bisa diajak untuk berkomunikasi. Luka di tangan kanannya juga sudah tidak diperban.
Setiap hari Sabtu, dokter mengarahkan korban DN datang berkunjung ke RS Cut Meutia Langsa untuk dicek lukanya tersebut.
"Alhamdulillah, sekarang kondisi saya sudah agak membaik, luka saya juga sudah tak diperban," ujar korban DN saat dihubungi Serambinews.com, Rabu (28/10/2010), melalui nomor telepon suaminya AY.
Waktu itu, Serambinews.com hendak berkomunikasi dengan AY, namun handphone AY ternyata langsung diangkat oleh korban, sedangkan suaminya AY dilaporkan sedang tidak sehat (sakit).
"Maaf pak, abang sedang tidur, dia lagi kurang sehat (sakit)," sebut DN. Saat ini mereka tinggal sementara di rumah yang disewa keuchik setempat.
Posisi rumah mereka tinggali itu tidak jauh dari rumah abang iparnya, Marzuki, di daerah selama ini mereka tinggal, di Kecamatan Birem Bayeun.
"Kami tidak tinggal lagi di rumah lama, sekarang kami tinggal di rumah yang disewa Pak Keuchik dekat lapangan bola," ucap korban.
Menurut korban, rumah mereka sekarang sedang dibangun oleh pihak Pemkab Aceh Timur, yang posisinya di belakang rumah abang ipar (abang kandung suaminya AY).
"Tanahnya rumah dibeli sama Pak Muzakir, kalau rumah dibangun oleh Pemkab Aceh Timur. Sekarang lagi dibangun, nanti kami akan tinggal di sana," sebut korban.
Korban juga mengucapkan banyak terima kasih kepada para pihak yang telah mendoakan kesembuhannya, termasuk telah memberikan segala bantuan selama ini.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada orang-orang yang telah membantu dan mendoakan saya selama ini," tutup ibu muda ini. (*)