Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Pemimpinnya Terlanjur Rendahkan Diri untuk Minta Maaf, Korea Utara Malah Salahkan Seoul Atas Kasus Pembunuhan Pejabat Korsel, Kebanyakan Fitnah Diduga Jadi Alasannya

None - Sabtu, 31 Oktober 2020 | 08:42
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memberikan arahan mengenai latihan sub unit mortar tentara Korea Utara, dalam gambar yang dirilis KCNA pada 10 April 2020.
KCNA

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memberikan arahan mengenai latihan sub unit mortar tentara Korea Utara, dalam gambar yang dirilis KCNA pada 10 April 2020.

Gridhot.ID - Korea Selatan dan Korea Utara memang baru saja mendingin beberapa waktu lalu.

Apalagi gara-gara kasus pembunuhan pejabat Korsel yang sempat gemparkan dunia beberapa waktu lalu.

Namun kasus tersebut kini malah mempermanjang masalah yang ada.

Korea Utara (Korut) diberitakan menyalahkan Korea Selatan (Korsel) atas terbunuhnya seorang pejabat perikanan Korsel bulan lalu.

Baca Juga: Putrinya Baru Menikah Beberapa Hari Tapi Sudah Hamil, Ibu Kandung Nadya Mustika Rahayu Sempat Heran, Ipah Saripah: Yaudah Saya Bikin Status...

Padahal yang membunuh pejabat tersebut adalah tentara Korut.

Korut menuduh Korsel kurang memberikan kontrol terhadap warganya, terutama selama ketegangan atas pandemi virus corona sebagaimana dilaporkan oleh kantor berita milik pemerintah KCNA, Jumat (30/10/2020).

Insiden pembunuhan tersebut terjadi ketika pejabat itu hanyut ke perairan Korut. Pejabat tersebut lalu ditemukan oleh tentara Korut dan ditembak mati sebagaimana dilansir dari AFP.

"Oleh karena itu, kesalahan pertama terletak di sisi selatan (Korsel). Ini adalah sikap kami yang tidak berubah-ubah," tambahnya.

Baca Juga: 10 Kali Bolak-balik Gagal Masuk Akademi Militer, Fadlul Rohman Sang Marbot Masjid Nyatanya Tak Gentar Berjuang Demi Cita-citanya Jadi Anggota Kopassus, Ini Sosoknya yang Merasa Tergugah Dimotivasi KSAD Andika Perkasa

Pyongyang sebelumnya telah mengakui bahwa sekitar 10 peluru telah ditembakkan ke pria tersebut.

Seteleh itu, korban tidak nampak lagi sejak saat itu.

Pembunuhan itu memicu kemarahan di Seoul, ibu kota Korsel.

Bahkan, Pemimpin Korut Kim Jong Un mengungkapkan penyesalannya atas kematian pejabat perikanan tersebut.

Baca Juga: Pantas Jor-Joran Beri Utangan, China Ternyata Kuasai Industri Kecil di Timor Leste, 4.000 Warganya Sampai Rela Pindah ke Bumi Lorosae

Pejabat militer Korsel mengatakan pria itu diinterogasi saat berada di dalam air selama beberapa jam dan menyatakan keinginannya untuk membelot.

Namun pria tersebut dibunuh setelah ada "perintah dari atasan".

Mereka juga mengatakan tentara Korut menuangkan minyak ke tubuh korban dan membakarnya.

Di sisi lain, Pyongyang menyatakan perangkat apung pejabat itu dibakar sesuai dengan peraturan darurat virus corona.

Baca Juga: Upaya Pemerintah India Hilangkan Identitas Muslim di Kashmir, Sahkan Undang-undang Baru, Orang Luar Wilayah Bisa Beli Tanah Sesuka Hati

Dalam pernyataan pada Jumat, KCNA mengatakan bahwa sejak saat itu Korut telah mencoba yang terbaik untuk mengambil mayat pejabat tersebut dari perairan.

Namun, mereka mengakui usahanya tidak berhasil dan mengungkapkan penyesalan mereka.

Para pengamat mengatakan Korut berusaha menenangkan Korsel setelah insiden penembakan tersebut.

Insiden itu adalah pertama kalinya Korut membunuh seorang warga negara Korsel dalam 10 tahun terakhir.

Baca Juga: Kelewat Berani, Bawa Kapal Pemburu Sampai Penyapu Ranjau, Armada Gabungan NATO Terang-terangan Ganggu Rusia di Laut Hitam

Namun, sentimen itu kembali bergema pada Jumat.

"Kami tidak ingin melihat terulangnya preseden yang tidak menyenangkan di mana insiden yang tidak disengaja menyebabkan hubungan utara-selatan menjadi bencana. Ini adalah pendirian kami," kata KCNA.

"Kami menyesal untuk ini dan telah memutuskan untuk mengambil tindakan yang diperlukan berkelanjutan di masa depan, juga, di bidang yang relevan," tambahnya.

Namun, KCNA menambahkan Seoul dianggap menghina itikad baik dari Korut pasca-insiden tersebut.

Baca Juga: Berkendara di Jalan Raya Siang Bolong, Pria Boyolali Bawa Jenazah Ibunya di Atas Beronjong Jok Belakang Motor, Mengaku Hendak Dimakamkan, Begini Kronologinya

“Segala macam fitnah terhadap DPRK telah melampaui toleransi", sambung KCNA menggunakan singkatan resmi Korut.

Pesan itu datang ketika hubungan antara Korut dan Korsel yang membeku dan di tengah kebuntuan negosiasi nuklir antara Pyongyang dan Washington.

Artikel ini telah tayang di Sosok.ID dengan judul Baru Saja Ungkap Ingin Berdamai, Korea Utara Kembali Bunuh Pejabat Korea Selatan, Sudah Membunuh Tapi Tetap Salahkan Seoul.

(*)

Source :Sosok.id

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x