Sejumlah sektor ekonomi Timor Leste sebenarnya masih sangat bergantung pada Australia dan Indonesia, terutama barang-barang impor.
Pada tahun 2019, sebagaimana dilaporkan Bank Dunia, pertumbuhan ekonomi Timor Leste sekitar 4,1 persen di tahun 2020 dan meningkat menjadi 4,9 persen di tahun 2021.
Sementara menurut Bank Dunia, pertumbuhan investasi swasta di Timor Leste itu masih saja melempem dari tahun ke tahun pasca-merdeka, ini terkait dengan stabilitas politik dan ekonomi di negara itu yang masih bergejolak.
Dengan kondisi ekonomi yang demikian, biaya hidup di bekas wilayah RI ini mencatatkan biaya yang lebih tinggi dari Indonesia.
Melansir numbeo.com (20/10/2020), tercatat biaya hidup di Timor Leste 53,85% lebih tinggi daripada di Indonesia.
Angka tersebut berdasarkan data agregat untuk semua kota, dan sewa tidak diperhitungkan.
Sementara itu, dilaporkan bahwa biaya sewa di Timor-Leste rata-rata 358,19% lebih tinggi daripada di Indonesia.
Numbeo sendiri merupakan sebuah website database terbesar di dunia dengan data kontribusi pengguna tentang kota dan negara di seluruh dunia.
Numbeo memberikan informasi terkini dan tepat waktu tentang kondisi kehidupan dunia termasuk biaya hidup, indikator perumahan, perawatan kesehatan, lalu lintas, kejahatan dan polusi.
Data dari Numbeo juga menunjukkan perbandingan antara biaya hidup di ibu kota Timor Leste, Dili dan ibu kota Indonesia, Jakarta.