Seperti cerita yang dimiliki oleh seorang pengungsi bernama Muhajir Hornai Bello ini, dilansir dari Pos Kupang (2/9/2019).
Muhajir harus berpisah dengan keluarganya yang memilih lepas dari Indonesia dan menjadi Timor Leste yang berdiri sendiri sebagai negara.
Komunikasi antara dirinya dan keluarga yang memilih tetap di Timor Leste sempat terputus.
Baru beberapa tahun kemudian setelah kemerdekaan Timor Leste, ia dan keluarganya di sana kembali berkomunikasi.
"Banyak yang masih tinggal di Timor Leste, termasuk saudaranya bapak, saudara kakak bapak, saudara adik bapak, banyak yang masih di sana."
"Sempat putus komunikasi hampir 5 tahun," katanya.
Ia menceritakan bagaimana perbedaan pilihan buat mereka terpisah, meski tak ada perdebatan yang berarti di antara mereka.
"Tidak sempat yang ribut-ribut bagaimana tapi artinya kita sempat beda pendapat," sambung Muhajir.
Source | : | Intisari Online |
Penulis | : | None |
Editor | : | Candra Mega Sari |
Komentar