Gridhot.ID- China hingga sekarang masih menanggung konflik dengan beberapa negara besar.
Meski diancam kebijakan Internasional, Negeri Panda justru makin ingin mempertontonkan eksistensinya.
USai menyenggol beberapa wilayah milik India, Jepang bahkan Indonesia, dilansir dariExpress.co.uk pada Minggu (1/11/2020), menurut para ahli, negara yang dipimpin oleh Presiden China Xi Jinping ini melihat Beijing mulai melirik Antartika di bagian selatan.
Di mana demi itu untuk memposisikan negaranya sebagai pemimpin global di kawasan itu dan mendorong peruntungannya dengan perjanjian internasional.
Pakta global, yang ditandatangani 60 tahun lalu, didedikasikan untuk melestarikan dan melindungi benua es itu untuk penelitian ilmiah dan memberikan perlindungan terhadap proliferasi nuklir.
Tetapi Profesor Klaus Dodds mengatakan beberapa bagian dari perjanjian itu perlu diperbarui.
“Dalam beberapa tahun terakhir telah berkembang pengakuan bahwa Samudra Selatan membutuhkan lebih banyak perlindungan konservasi," ungkapProfesor Klaus Dodds.
"Pada dasarnya, kami memiliki rezim sumber daya selama sekitar 40 atau 50 tahun yang mencoba mengatur penangkapan ikan."
“Namun dengan perubahan iklim dan meningkatnya tekanan pada perikanan, ada ketakutan jika kami tidak memperkenalkan Kawasan Konservasi Laut, kami akan menemukan negara-negara penangkap ikan seperti China, Korea, Rusia, dan Ukraina menjadi semakin aktif di Samudra Selatan."