"Sejujurnya, ketika kita di bawah pemerintah Indonesia, hanya separuh orang Timor Leste yang bisa bekerja sebagai karyawan, atau di toko," kata Pereira.
"Sekarang kami sudah sangat mandiri, semua orang bekerja dan menerima gaji," katanya.
Petugas keamanan Adelino Soares, mengatakan bahwa ekonomi Timor Leste semakin bergantung pada uang China, negara tersebut telah berubah sedikit demi sedikit.
Namun, orang China yang berada di Timor Leste, Ma yang membuka toko di Timor Leste justru ungkap borok asli orang China.
"Tidak peduli negara Asia Tenggara mana, ada banyak orang China yang menjadi penipu," katanya.
Dia mengatakan, bersama suaminya awalnya tidak memiliki prospek ekonomi baik di Fujian China, tapi menghasilkan banyak uang di Timor Leste.
"Kami sebenarnya ingin pulang, saat ini banyak yang bisa kami lakukan," katanya.
"Kembali ke China untuk mengembangkan diri kami sendiri, tetapi itu tidak mungkin karena kami sekarang sudah berusia 40-50 tahunan," jelasnya.Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul: "Sebut Kehidupan Timor Leste Lebih Baik di Bawah Pengaruh China Ketimbang Indonesia, Padahal Orang China di Timor Leste Malah Blak-Blakan Sebut Orang China Penipu."
(*)