"Karena BIJB ditugaskan untuk mengelola bandara dan juga kawasan aerocity Kertajati, sambil menunggu kebangkitan jumlah penumpang, BIJB fokus pada pengembangan bisnis aerocity yang akan menjadi penopang kawasan rebana metropolitan. Ini sesuai dengan program Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan menjadi pendongkrak bangkitnya Bandara Kertajati," tutup Handika.
Artikel ini telah tayang di Kontan dengan judul Miris, Bandara Kertajati senilai Rp 4,9 triliun itu kini buka usaha foto Prewedding.
(*)