GridHot.ID - Ketua Dewan Pengarah BPIP Megawati Soekarnoputri menyentil tata kelola Ibu Kota.
Menurutnya, kini kondisi Ibu Kota telah berubah menjadi amburadul dan berantakan.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria pun merespon pernyataan Megawati Soekarnoputri itu.
Politisi Partai Gerindra ini justru menghormati perkataan Megawati meski, daerahnya dikritik amburadul.
“Kami menghormati dan menghargai siapapun yang memberikan komentar atas kota Jakarta. Kami anggap semua masukan dan kritik sebagai obat bagi kami untuk terus meningkatkan dan memperbaiki kota Jakarta sebagai kota yang maju dan bahagia warganya,” kata Ahmad Riza di Balai Kota DKI pada Selasa (10/11/2020).
Pria yang akrab disapa Ariza ini menanggapi santai pernyataan Megawati, yang juga menjadi Ketua Umum PDI Perjuangan itu.
Kata dia, pernyataan Megawati dapat dijadikan penyemangatnya bersama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam membenahi Ibu Kota.
“Kedua, kami terus berbuat sesuai dengan ketentuan undang-undang dari RPJMD (rencana pembangunan jangka menengah daerah) dan capai-capaiannya sudah bisa dilihat orang. Masyarakat bisa melihat, kemajuan daripada kota Jakarta yang kita cintai ini, dalam pembangunannya kami selalu melibatkan semuanya,” imbuh dia.
Dia menjelaskan, berbagai pihak yang dilibatkan dari organisasi masyarakat (ormas) tokoh pemuda, tokoh masyarakat, tokoh agama, komunitas dan sebagainya.
Semuanya dilibatkan untuk membangun Jakarta menjadi lebih baik lagi.
“Inilah kota Jakarta yang kita bangun bersama dengan segala kelebihan dan kekurangannya, kami terus membangun untuk kepentingan warga Jakarta dan tentu untuk kepentingan masyarakat banyak termasuk kepentingan bangsa negara,” jelasnya.
Seperti diketahui, Ketua Dewan Pengarah BPIP Megawati Soekarnoputri menilai kondisi DKI Jakarta saat ini telah amburadul atau berantakan.
Megawati mengatakan seharusnya Jakarta dapat menjadi kota intelektual dengan perencanaan tata kota.
“Tetapi persoalannya sekarang, saya bilang Jakarta ini menjadi amburadul. Karena apa? Seharusnya jadi city of intellect bisa dilakukan. Tata kota, masterplan nya, siapa yang buat? Tentu akademisi, insinyur, dan sebagainya," ujar Megawati dalam sambutannya pada Dialog Kebangsaan Universitas Negeri Jakarta (UNJ) yang digelar secara daring, Selasa (10/11/2020).
Ketua Umum PDI Perjuangan ini juga menyayangkan Kampus UNJ, Rawamangun, Jakarta Timur belum masuk kategori city of intellect.
“Sayang kan kalau Rawamangun belum berhasil jadi city of intellect. Jadi para akademisi, saya mohon sangat, secara akademis kita melihat kita ini tujuannya mau kemana,” kata Megawati yang dikutip dari Tribunnews.com.
Megawati Kembali Kritik Generasi Muda
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menanggapi terkait dirinya yang sering dibully.
Diketahui, bully-an atau perundungan kepada dirinya akibat dari sikap dan pemikirannya yang dianggap berbeda.
Kendati demikian, Megawati mengaku tidak peduli dan tidak mempermasalahkan hal tersebut.
Sebab, ia memiliki tujuan untuk membuat Bangsa Indonesia menjadi lebih maju.
Hal ini dia sampaikan saat menyampaikan pidato dalam 'Dialog Kebangsaan Pembudayaan Pancasila dan Peneguhan Kebangsaan Indonesia di Era Milenial', Selasa (10/11/2020).
"Saya sering di-bully. Banyak orang tidak suka sama saya, enggak apa-apa," kata Mega, dikutip dari Kompas.com.
"Karena saya punya tujuan, semua bagi bangsa dan negara, bahwa negara ini harus maju."
"Lebih maju daripada negara-negara lain. Apakah bisa atau tidak bisa, saya bilang sangat bisa," tambahnya.
Menurut Mega, Indonesia memiliki kekayaan alam yang luar biasa.
Letak geografis Indonesia juga begitu menguntungkan.
Saat menjabat sebagai Presiden ke-5 RI, Mega mengaku selalu berbangga hati menunjukkan apa-apa saja yang dimiliki Indonesia.
"Ketika saya jadi presiden, saya katakan kepada protokol saya, kalau ada tamu asing, kalau dia mau menanyakan sesuatu, yang ditanyakan bukan apa yang ada di Indonesia?"
"Tapi apa yang tidak ada di Indonesia? Karena supaya saya jawab, bahwa itu ada di Indonesia."
"Untuk menunjukkan suatu kebanggaan. Kita tuh punya," tutur Mega.
Ia pun menyayangkan kondisi saat ini karena Indonesia seakan tidak mampu menjadi bangsa yang mandiri.
Hal itu lantaran Indonesia terlalu banyak mengimpor barang-barang.
Menurutnya, ragam makanan khas Indonesia juga kalah pamor dengan makanan Korea dan Jepang yang sudah mendunia.
Mega berharap, kesejahteraan masyarakat menjadi agenda prioritas dalam pembangunan bangsa.
"Yang sayang, semangat kita membangun negeri ini. Menggampangkan."
"Apa-apa impor. Kenapa tidak ekspor? Itu sebenarnya semua perjalanan Pancasila, menyejahterakan semua masyarakat Indonesia."
"Supaya petani terangkat, supaya boganya enak-enak," kata Mega.
Megawati juga menyinggung terkait berita-berita bohong atau hoaks yang berkembang di masyarakat.
Ia merasa heran dengan anak-anak muda masa kini yang lebih percaya hoaks.
Menurutnya, ini menunjukkan kecenderungan anak-anak muda enggan mencari tahu kebenaran sebuah informasi yang mereka temukan di dunia maya.
"Tadi saya berbicara mulai dengan Pancasila. Anak-anak muda banyak kan, karena ada internet dan sebagainya."
"Anehnya sekarang kenapa lebih percaya pada hoaks dari pada tidak menanyakan dulu apakah ini benar atau tidak. Selalu, mulai kecenderungan," ujar Mega, masih dikutip dari Kompas.com.
Ia mempertanyakan pemahaman anak-anak muda kini terhadap Pancasila.
Mega juga mengulas kisah para pejuang kemerdekaan di masa lampau yang telah memiliki pandangan jauh ke depan untuk membangun bangsa.
Mega mencontohkan Presiden RI pertama Soekarno yang berhasil menyelenggarakan Konferensi Asia-Afrika pada 1955.
Padahal, kala itu kemajuan teknologi belum sebesar sekarang.
Dia menilai, konferensi itu merupakan wujud dari semangat juang yang begitu tinggi dari para pendiri bangsa.
Dia pun berharap hal serupa dapat kembali dilaksanakan di masa mendatang.
"Sebagai contoh Bung Karno, sampai bisa bayangkan tahun 1955 membuat konferensi yang sampai saat ini belum bisa dilaksanakan kembali meski kita sudah bisa daring seperti ini."
"Apa artinya? Apakah kita yang ketinggalan atau teknologinya terlalu maju?" pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Megawati sebut Jakarta Amburadul, Begini Tanggapan Wagub DKI Ariza Patria (*)
Source | : | Wartakotalive |
Penulis | : | Desy Kurniasari |
Editor | : | Dewi Lusmawati |
Komentar