Dalam logika militer, Azerbaijan bisa fokus pada penyerangan di koridor Lachin, jalur krusial antara Karabakh dan Armenia.
Keberhasilan menduduki Lachin akan memutus pasokan dan aliran bala bantuan ke Karabakh.
Hal itu membuat orang-orang Armenia Karabakh terkurung selama berbulan-bulan.
Namun bagi Azerbaijan yang ingin menguasai penuh Karabakh, itu tidak akan cukup karena kurang menguntungkan dalam sisi politik dan tidak memenuhi ekspektasi untuk meraih kemenangan total.
Kemudian pilihan kedua adalah berbelok dari koridor Lachin untuk menyerang kota Shusha (atau Shushi) di dalam Karabakh itu sendiri.
Sebagai pusat budaya bersejarah, kota Shusha akan menawarkan imbalan politik yang signifikan bagi pemerintahan Presiden Ilham Aliyev, untuk meningkatkan posisi tawar diplomatik Baku dalam negosiasi apa pun di masa mendatang.
Akan tetapi strategi itu menyimpan risiko besar.
Militer Azerbaijan bisa terjebak perang gerilya yang lebih intens, karena pasukan Karabakh memiliki keuntungan dalam mobilitas dan daya kejut.
Musim Dingin yang Semakin Dekat
Seperti yang dicatat oleh beberapa pengamat militer Barat kepada Asia Times, serangan "gigi ke ekor" Baku tidak punya daya tahan logistik.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | None |
Editor | : | Siti Nur Qasanah |
Komentar