Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

KSAD Andika Perkasa Bertindak, Bentuk Tim Investigasi Gabungan untuk Selidiki Kasus Penembakan Pendeta Yeremia di Intan Jaya, Benarkan Pelakunya Aparat?

None - Jumat, 13 November 2020 | 12:42
KSAD Jenderal Andika Perkasa (kiri) dan Pendeta Yeremia Zanambani (kanan).
Tribunnews/Irwan Rismawan dan Kompas.com/Istimewa

KSAD Jenderal Andika Perkasa (kiri) dan Pendeta Yeremia Zanambani (kanan).

Hingga sekali waktu, kata Haris, pernah ada pertemuan dari semua stakeholder pemerintah di kabupaten, yang dihadiri bupati, wakil bupati, pimpinan militer, dan pimpinan polisi di Kabupaten Intan Jaya.

"Pendeta Yeremia pernah mengatakan bahwa secara tegas, karena dia dikenal juga orang yang tegas di masyarakat."

"Dia mengatakan bahwa kalau memang kedua orang tersebut sudah meninggal, tolong beri tahu kepada kami di mana kuburannya, biar kami bisa melakukan ibadah duka."

"Jika memang masih hidup, tolong tunjukkan kepada kami ada di mana, supaya mereka bisa kembali ke keluarganya," papar Haris.

4. Petinggi Koramil Hitadipa Diduga Terlibat

Tim pemantauan dan penyelidikan Komnas HAM menunjukkan adanya dugaan keterlibatan petinggi Koramil Hitadipa sebagai pelaku pembunuhan Pendeta Yeremia.

Hasil investigasi tim pemantauan dan penyelidikan Komnas HAM menyimpulkan, seorang petinggi TNI Koramil Hitadipa diduga menjadi pelaku pembunuhan Pendeta Yeremia.

Komisioner Komnas HAM Choirul Anam mengungkapkan, oknum tersebut diduga menjadi pelaku langsung penyiksaan dan/atau pembunuhan di luar proses hukum (extrajudicial killing).

Baca Juga: KKB Papua Terbar Ancaman di Intan Jaya, Komisi I DPR Beberkan 2 Penyebabnya, Bakal Tambah Pasukan Organik TNI-Polri untuk Cegah Kebrutalan

"Ini juga berangkat dari pengakuan korban sebelum meninggal kepada dua orang saksi, minimal dua orang saksi yang bahwa melihat (oknum) berada di sekitar TKP pada waktu kejadian dengan 3 atau 4 anggota lainnya," kata Anam dalam konferensi pers daring, Senin (2/11/2020).

Hal itu disimpulkan Komnas HAM dari bekas luka tembakan yang diduga dilepaskan dari jarak kurang dari satu meter.

Pertimbangan lainnya adalah karakter tembakan di lokasi kejadian yaitu kandang babi yang sangat sempit, Komnas HAM menyimpulkan pelaku menggunakan senjata api laras pendek atau pistol atau senjata lain.

Source :Surya.co.id

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x