"China semakin mengeksploitasi modal dari Amerika Serikat untuk sumber daya dan memungkinkan pengembangan dan modernisasi militer, intelijen, dan perangkat keamanan lainnya," demikian bunyi perintah eksekutif yang dikeluarkan Gedung Putih.
Kedutaan Besar China di Washington tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters.
Penasihat perdagangan Gedung Putih Peter Navarro memperkirakan bahwa setidaknya setengah triliun dolar kapitalisasi pasar diwakili oleh perusahaan China dan anak perusahaan mereka.
"Ini adalah perintah eksekutif besar-besaran yang dirancang untuk menghentikan ibu kota Amerika menuju militerisasi China," katanya kepada wartawan melalui panggilan telepon kepada Reuters.
Langkah tersebut adalah inisiatif kebijakan besar pertama oleh Presiden Donald Trump sejak kalah dalam pemilihan 3 November dari pesaingnya asal Demokrat, Joe Biden, dan menunjukkan bahwa dia berusaha untuk mengambil keuntungan dari masa-masa terakhir kepemimpinannya untuk menindak China.
Biden telah memenangkan cukup banyak negara bagian yang menjadi medan pertempuran untuk melampaui 270 suara elektoral yang dibutuhkan di Electoral College yang menentukan siapa presiden berikutnya.
Source | : | Kontan.co.id |
Penulis | : | None |
Editor | : | Siti Nur Qasanah |
Komentar