Pendekatan AI
Karena untuk membedakan madu asli dan palsu tidak bisa dilakukan secara sederhana, Sahlan mengatakan, maka diperlukan pendekatan tekonologis untuk mendeteksi keaslian madu secara akurat.
Salah satunya adalah dengan pendekatan artificial intelligence (kecerdasan buatan).
"Kita perlu mengembangkan diagnostik dengan mengumpulkan data-data madu baik asli maupun palsu, kemudian diolah dengan pendekatan AI, sehingga sistem AI tersebut bisa membedakan mana yang asli dan mana yang palsu," kata peneliti yang rutin mengikuti konferensi perlebahan tingkat dunia ini.
Saat ini, menurut Sahlan, pihaknya sedang mengembangkan pendekatan AI dengan menggunakan database dari spektrum sinar infra merah.
"Kami membuat database spektrum sinar infra merah dari madu asli dan palsu kemudian diolah sehingga dengan spektrum sinar infra merah (infrared) ini bisa membedakan mana yang asli dan madu," ujarnya.
Untuk mendapatkan data tentang madu, ia mengatakan perlu berkolaborasi dengan banyak peternak dan pemburu madu yang terpercaya.
Mereka diminta mengumpulkan sampel madunya untuk dimasukkan ke database.
"Kemudian dari informasi teknik pemalsuan madu yang beredar, kita bisa membuat madu palsu tersebut," jelasnya.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | None |
Editor | : | Nicolaus |
Komentar