Gridhot.ID - Garuda memang sedang mengalami krisis di tengah wabah corona ini.
Belum lagi sentimen negatif yang sempat menempel di perusahaan tersebut akibat beberapa kasus beberapa waktu lalu.
Namun nyatanya di balik semua cobaan tersebut saham PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk atau GIAA mengangkasa dalam beberapa hari terkahir.
Padahal, BUMN ini baru saja mengumumkan kerugian dalam laporan keuangannya.
Tak tanggung-tanggung, kerugian Garuda Indonesia mencapai Rp 15 triliun di kuartal III-2020.
Keuangan Garuda sudah berdarah-darah sejak awal pandemi akibat anjloknya jumlah penumpang.
Dalam kurun waktu beberapa tahun sebelumnya, perusahaan juga sempat mencatatkan kerugian fantastis.
Di kuartal III-2020, maskapai flag carrier ini hanya bisa membukukan pendapatan 1,14 miliar dollar AS atau merosot 67,79 persen dari periode yang sama di tahun sebelumnya.
Dikutip dari data perdagangan saham Bursa Efek Indonesia atau BEI pada Minggu (15/11/2020), harga saham Garuda memang mengalami lonjakan tajam dalam sebulan terakhir.
Pada penutupan perdagangan saham 13 Oktober 2020 atau tepat sebulan lalu, harga penutupan saham GIAA sebagaimana dicatat BEI yakni sebesar Rp 236 per lembarnya.