Sementara saham Garuda Indonesia pada penutupan perdagangan terakhir di 13 November 2020 atau Jumat kemarin lusa, harganya sudah mencapai 328 per lembarnya.
Harga saham tertingginya bahkan sempat mencapai 340 per lembar.
Pada perdagangan terakhir BEI, saham GIAA ditransaksikan sebanyak 18.393 kali.
Volume saham yang diperdagangkan sebesar 306,55 juta dengan nilai Rp 101,25 miliar. Artinya dalam kurun waktu sebulan harga saham Garuda sudah naik lebih dari 40 persen.
Salah satu sentimen positif penyebab meroketnya saham Garuda disebut-sebut dikontribusi sosok Yusuf Mansur.
Ustaz kondang pendiri Paytren itu mengajak publik untuk membeli saham maskapai penerbangan pelat merah tersebut.
Kasus korupsi pembelian pesawat
Selain kerugian besar di tahun ini, dalam waktu bersamaan Garuda juga tersandung kasus korupsi pengadaan pesawat yang diusut otoritas Inggris.
Komisi Pemberantasan Korupsi menyatakan akan membantu Serious Fraud Office (SFO) Inggris terkait penyelidikan dugaan suap dalam transaksi pembelian pesawat dari Bombardier ke PT Garuda Indonesia.
"KPK juga akan membantu pihak SFO yang sedang melakukan penyelidikan terkait kasus Garuda ini," kata Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri dilansir dari Antara.