Cukup ekstrem memang membayangkan anak-anak di bawah umur harus ditempa keras seperti pendidikan militer.
Pelatihannya seperti survival dalam hutan, mampu menjinakkan kuda liar, berenang, belajar bertarung menggunakan panah, tombak, pedang, dan senjata lainnya.
Bahkan anak-anak itu juga diberi pelatihan agar dapat bertahan ketika harus menghadapi situasi terburuk, termasuk tahan segala perubahan cuaca.
Tujuan pelatihan itu ialah untuk membentuk mental, keahlian berperang, dan karakter pejuang sejati kekaisaran Persia.
Oleh karena itu, ketika mereka menginjak usia 15 tahun, mereka sudah bisa bergabung ke Persian Immortals dan dilabeli gelar Ksatria pelindung kekaisaran Persia Akhemeniyah.
Persian Immortals juga sangat setia kepada kaisar dan rela menyabung nyawa demi kejayaan kaisar.
Jumlah pasukan elit ini pun cukup banyak, yakni mencapai 10 ribu personel.
Mereka juga akan bertugas membawa tenda dan melindungi sampai titik darah penghabisan ketika sang kaisar sendiri yang akan memimpin jalannya peperangan dengan musuh kerajaan.
Lantas apakah benar julukan 'tak bisa mati' disematkan kepada Persian Immortals.