"Lima saksi yang diinterogasi menyatakan bahwa pelaku kurang lebih 10 orang tidak dikenal, 3 orang membawa senjata api (laras panjang 1 dan 2 senpi genggam)," kata Awi.
Setelah diperlihatkan DPO teroris MIT, Awi mengatakan para saksi yakin identitas tiga orang OTK tersebut adalah teroris kelompok Ali Ahmad alias Ali Kalora.
"Saat ini sudah ada back up kurang lebih 100 orang pasukan dari Satgas Tinombala, Brimob Polda Sulteng dan TNI untuk melakukan pengejaran terhadap kelompok Ali Kalora tersebut," kata Awi.
Kabid Humas Polda Sulteng, Komisaris Besar Didik Suparnoto mengatakan, pembunuhan secara keji dan pembakaran yang dilakukan kelompok Ali Kalora bertujuan menyebarkan teror di masyarakat.
"Jadi mereka kadang-kadang suka melakukan aksi secara acak. Namanya teroris, jadi melakukan tindakan teror untuk menakut-nakuti masyarakat," kata Didik saat dikonfirmasi, Sabtu (28/11).
Didik mengatakan, aksi pembunuhan itu pertama kali dilaporkan oleh Ulin, seorang saksi yang juga merupakan anak dari korban.
Kejadian terjadi sekitar pukul 09.00 WITA di kediaman korban di Dusun ST 2 Lewono.
Kala itu, kelompok teroris sempat menyandera ayah dan ibu Ulin, Yasa dan Nei.
Kemudian Ulin dan suaminya, Pino.
Ulin berhasil melarikan diri. Hanya saja, Ali Kalora cs telah mengeksekusi korban yang lain.
Tercatat, empat korban tewas dengan kondisi nahas.
Selain itu, pelaku juga sempat membakar salah satu rumah di sekitar perkampungan itu.
"Ada empat itu yang meninggal, atas nama Yasa kemudian Pinu, Naka dan Pedi," ucap dia.
Source | : | Surya.co.id |
Penulis | : | None |
Editor | : | Siti Nur Qasanah |
Komentar