Andi Irfan pun mengaku tidak ada lagi pembicaraannya "whatsapp" dengan Djoko Tjandra di ponsel yang ia buang itu.
"Beda HP, HP yang pertama datanya sudah terlalu banyak, jadi rusak tapi beberapa foto saya pindahkan ke HP baru termasuk yang di The Exchange 106," tambah Andi Irfan.
Andi Irfan pun mengaku ada foto-fotonya dengan Djoko Tjandra dalam foto tersebut.
"Saat ada berita dan foto Ibu Anita dan Ibu Pinangki di ruang tersebut saya panik karena saya merasa ada di tempat tersebut, saya juga foto bersama dengan Djoko Tjandra," ungkap Andi Irfan.
Andi Irfan bahkan mengaku sempat masuk rumah sakit karena asam lambungnya naik akibat pemberitaan soal Pinangki dan Djoko Tjandra.
"Saudara panik karena saudara tidak jujur, kalau saudara jujur tidak ada beban, tidak ada perbuatan melawan hukum yang saudara lakukan dan saudara juga tidak duduk di sini ini karena ada saudara tidak jujur," sergah anggota majelis hakim Agus Salim.
"Jangan dikira kita itu seperti air mengalir, keterangan saudara kita rekam, logis tidak, masuk akal tidak," tambah Agus Salim.
Dalam perkara ini jaksa Pinangki didakwa dengan tiga dakwaan yaitu pertama dakwaan penerimaan suap sebesar 500 ribu dolar AS (sekitar Rp7,4 miliar) dari terpidana kasus cessie Bank Bali Djoko Soegiarto Tjandra. (*)
Source | : | Tribunnews.com,Antaranews |
Penulis | : | Desy Kurniasari |
Editor | : | Dewi Lusmawati |
Komentar