Munarman mengaku terkejut saat Kapolda Metro Jaya menyatakan enam simpatisan Rizieq tewas ditembak karena melakukan penyerangan pada polisi.
"Fitnah besar laskar kita disebut membawa senjata api nembak-menembak. Laskar tak dilengkapi senjata api, terbiasa tangan kosong. Kami bukan pengecut," kata Munarman.
"Fitnah luar biasa, pemutarbalikan fakta dengan menyebut laskar yang lebih dahulu menyerang dan melakukan penembakan," sambungnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: "Suara Tembakan di Tol Jakarta-Cikampek, Pekerja di Rest Area Mengira Penangkapan Teroris," dan Wartakotalive dengan judul: "Warga Sebut Jumlah Tembakan Saat Penangkapan Laskar FPI Tak Terhitung, Dikira Penangkapan Teroris."
(*)