Secara teori, ada dua kapal induk yang dimiliki Beijing untuk saat ini, dan secara teori Beijing bisa mengirimkannya ke Laut China Selatan kapan saja.
Namun pengiriman itu tidak juga memerlukan waktu singkat.
Sementara itu, serangan medium dikabarkan sudah bisa menghancurkan pangkalan militer China, disebabkan karena lokasi terpencil, belum lagi jika kemudian ditargetkan oleh kedua sistem rudal jangka panjang AS dan Jepang atau oleh kekuatan militer negara lain di wilayah tersebut.
Bahkan jika pulau tersebut tidak diserang, maka akan ada blokade yang terjadi, sebabkan kelaparan bagi para penghuni pulau tersebut.
Hal tersebut segera membawa kerugian China ke kerugian lainnya dari membangun pangkalan militer dari seonggok terumbu karang.
Pulau-pulau tersebut tidak memiliki tanaman apapun yang tumbuh, batu alami atau tutupan lain, sementara permukaannya terhitung rendah sementara garis pantai lebih tinggi dari pulau itu sendiri.
Air dari Laut China Selatan sendiri bisa dengan mudah sebabkan kerusakan di pulau tersebut.
Dengan kondisi air laut, korosi rentan terjadi, lebih-lebih dengan cuaca yang tidak mendukung, sangat sulit mengirimkan bantuan ke pulau tersebut bahkan untuk mempertahankan diri.
Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul "Menohok, Usaha Kontroversial China Ubah Batu Karang Jadi Pangkalan Militer di Laut China Selatan Mungkin Tidak Berguna Sama Sekali dan Bisa Tambah China Remuk Bubuk, Apa Sebabnya?"
(*)