Gridhot.ID- Militer sebuah negara sudah semestinya haus akan perkembangan persenjataan demi memperkuat pasukannya.
Maka dari itu banyak negara-negara yang berlomba-lomba untuk terus mengembangkan alutsistanya salah satunya dengan mengembangkan bagian sektor militer angkatan laut.
Beberapa negara berinvestasi dalam melestarikan tatanan internasional saat ini, dan melihat kekuatan angkatan laut sebagai sarana untuk mempertahankannya.
Negara-negara berkembang lainnya sedang membangun angkatan laut yang sepadan dengan rasa status mereka yang baru ditemukan, seringkali dengan tujuan untuk menantang tatanan itu.
Pergeseran ke arah timur dalam kekuatan angkatan laut akan berlanjut pada tahun 2030, akibat dari menurunnya anggaran pertahanan di Eropa dan pertumbuhan ekonomi di Asia.
Sementara angkatan laut paling kuat dari Perang Dingin sebagian besar terkonsentrasi di Eropa, pada tahun 2030 baik China dan India akan berada dalam daftar, dengan Jepang dan Korea Selatan sebagai runner-up yang juga menurunkan pasukan angkatan laut modern yang besar.
Dari segi kapal, ada dua kelas yang akan menentukan angkatan laut paling kuat: kapal induk dan kapal selam rudal balistik.
Baca Juga: Sindir Keras Pelayanan PLN, Erick Thohir: Mentang-mentang Monopoli Listrik!
Kapal induk mencerminkan kebutuhan untuk mempertahankan kemampuan proyeksi daya global, atau bahkan regional.
Kapal selam rudal balistik mencerminkan pematangan dan diversifikasi persenjataan nuklir suatu negara, dengan tujuan untuk mempertahankan kemampuan serangan kedua jika terjadi serangan mendadak.