Pelanggar aturan itu dapat dihukum hingga 35 tahun penjara. Namun, laporan tentang kehidupan memanjakan raja di Jerman semakin menyebar ke negara tersebut di media sosial.
Thailand awal tahun ini berusaha membuat Facebook menghapus kelompok pengkritik monarki, yang memiliki lebih dari satu juta anggota di platform tersebut. Gerakan protes pemuda Thailand juga menuntut diakhirinya penindasan para pembangkang politik, penulisan konstitusi baru, dan reformasi monarki.
Perekonomian Thailand yang sangat bergantung pada pariwisata sangat terpukul oleh pandemi Covid-19. Kondisi ini semakin memicu keluhan terhadap gaya hidup raja yang glamor itu.
Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judulMengintip cara Raja Thailand urus negara dari Jerman dengan ditemani rombongan selir(*)