GridHot.ID - Nampaknya Indonesia harus kembali terpuruk.
Ini lantaran ekspor batubara Indonesia akan berpotensi tertekan lagi.
Pasalnya, China sendiri mulai berupaya mengganti energi tinggi karbon dengan energi rendah, energi fosil diganti dengan energi terbarukan serta mempioritaskan pengembangan energi non fosil.
Padahal, China adalah salah satu pasar utama ekspor batubara Indonesia.
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), ekspor batubara Indonesia sepanjang tahun 2019 sebanyak 374,94 juta ton, naik hampir 10% dibandingkan ekspor batubara tahun 2018 yang hanya 343,12 juta ton.
Dari jumlah tersebut, ekspor batubara ke China sebanyak 65,67 juta ton tahun 2019 dan 48,14 juta ton tahun 2018.
China merupakan pasar ekspor batubara Indonesia terbesar kedua setelah India.
Tahun 2019, ekspor batubara Indonesia ke India sebanyak 121,69 juta ton.
Secara nilai, ekspor batubara Indonesia sepanjang tahun 2019 mencapai US$ 18,96 miliar. Dari jumlah itu, ekspor batubara Indonesia ke China mencapai US$ 3,14 miliar.
Merujuk pemberitaan Kompas, dari sebuah buku putih yang dirilis Pemerintah China pada Senin (21/12/2020) sebagaimana dilansir dari Xinhua, negara tersebut memfasilitasi penggunaan energi matahari, pengembangan energi angin, energi air, serta energi nuklir yang aman dan terstruktur.