Gridhot.ID - Sedang viral terkait kasus 5 siswa SMP yang dikeluarkan dari sekolah.
5 Siswa tersebut dikeluarkan akibat konten yang dibuatnya di Tiktok.
Begini kronologi lengkap 5 siswa SMP dikeluarkan dari sekolah gara-gara TIk Tok injak raport.
Peristiwa yang menggerkan dunia pendidikan itu terjadi di SMPN 1 Suele, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Akibat keputusan sekolah itu, 5 siswa SMP itu kini kebingungan mencari sekolah, sementara kepala sekolah bersikukuh dengan keputusannya.
Berikut kronologi selengkapnya:
1. Nilai raport anjlok
Kejadian berawal saat pembagian rapor yang berlangsung pada Jumat (19/12/2020).
Setelah pembagian rapor, sejumlah siswa merasa kesal melihat nilai mereka.
Salah satu siswa yang dikeluarkan mengaku, nilai mereka tak memuaskan lantaran pembelajaran secara daring.
Padahal mereka sebelumnya juara kelas.
"Waktu itu kami kecewa dengan nilai yang tidak memuaskan," kata seorang siswa dikutip dari kompas.com, Selasa (22/12/2020).
2. Buat video Tik Tok
Karena kesal dengan nilai raportnya, siswa ini meluapkan dalam video Tik Tok.
Di video Tik Tok itu terlihat mereka menginjak-injak raportnya.
Video TIk Tok ini pun viral di media sosial.
3. Sekolah panggil orangtua
Setelah video diketahui, pihak sekolah memanggil para orangtua siswa dan memberikan sanksi bagi siswa untuk tak bersekolah di tempat itu lagi.
Salah satu orangtua siswa bernama Baiq Raehan (38) menuturkan, para orangtua dikumpulkan oleh pihak sekolah.
Mereka lalu diberi penjelasan jika anak-anak tersebut membuat video TikTok yang dinilai melanggar aturan sekolah.
Total ada lima anak yang diberikan sanksi.
"Kami dikumpulkan dan dijelaskan bahwa anak kami membuat TikTok yang menginjak injak rapor sekolah, dan karena perbuatan itulah mereka dikeluarkan. Anak-anak teriak histeris tidak menyangka kalau harus dikeluarkan dari sekolah," jelas Raehan.
Ia menyayangkan sekolah langsung memberi sanksi dikeluarkan tanpa adanya peringatan ke anak-anak terlebih dahulu.
Akibatnya, anak-anak mereka syok ketika diberitahu perihal sanksi. Tak hanya menangis histeris, bahkan ada siswa yang tak mau makan.
"Anak saya menangis, tidak mau makan. Kaget dia, gara-gara TikTok dia dikeluarkan dari sekolah, kami juga orangtua kaget, bagaimana ini? bisakah anak sekolah lagi?" ujar Raehan cemas.
Orangtua siswa lainnya, Anun (37), juga menyebut anaknya tak berhenti menangis setelah mendapat izin.
Menurutnya, anaknya merupakan korban dari ponsel pintar.
"Why kesalahan anak saya ini, dia itu korban HP. Seharusnya dinasihati dulu baru dikeluarkan. Apa tidak ada kebijakan lain?" kata anun.
Sementara seorang siswa mengaku menyesal.
"Kami menyesal, kami salah," ujar salah seorang siswa. Ia mengaku masih ingin bersekolah di tempat tersebut.
"Saya sedih, ingin sekolah di sana lagi. Kami menyesal, kami salah," tutur dia.
4. Sekolah bersikukuh pada aturannya
Saat dikonfirmasi, pihak sekolah mengatakan mereka hanya meminta siswa mencari sekolah lain.
"Kami tidak memecat, tetapi meminta mereka mencari sekolah lain, tidak di sekolah ini," kata Kepala SMPN 1 Suela Kasri. Keputusan tersebut, kata Kasri, sudah dirapatkan dalam pertemuan dewan guru. Para siswa itu dinilai telah melanggar peraturan.
"Tindakan mereka telah melanggar aturan sekolah. Melebihi skor pelanggaran 75 poin," ujar dia.
Menurut Kasri, hal itu merupakan keputusan rapat dewan guru.
"Itu adalah aturan atau regulasi sekolah. Bukan aturan saya pribadi, tapi aturan yang disepakati bersama oleh semua pihak melalui dewan guru," kata Kasri.
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Kronologi 5 Siswa SMP Dikeluarkan dari Sekolah Gara-gara Tik Tok, Kasek: Skor Pelanggaran 75 Poin.
(*)