Perjanjian tersebut dinamai menurut nama patriark umum Abraham, yang dianggap sebagai nabi oleh tiga agama Yahudi, Kristen, dan Islam.
Dalam Yahudi, dia adalah pendiri dari covenant of the pieces, hubungan khusus antara Ibrani dan Tuhan.
Sementara dalam agama Kristen, dia adalah nenek moyang spiritual dari semua orang, baik Yahudi atau non-Yahudi.
Dan dalam Islam, dia dipandang sebagai penghubung dalam rantai nabi yang dimulai dengan Nabi Adam dan berpuncak pada Nabi Muhammad.
Mengapa beberapa Arab setuju?
Bahrain, Israel dan UEA memastikan bahwa kesepakatan ini bukan hanya kesepakatan antar pemerintah. Tetapi juga baik untuk warganya.
Source | : | Intisari Online |
Penulis | : | Candra Mega Sari |
Editor | : | Candra Mega Sari |
Komentar