Laporan kemungkinan normalisasi hubungan Israel-Indonesia muncul setelah lima negara memutuskan membuka hubungan diplomatik dengan Israel.
Dalam beberapa bulan terakhir, Uni Emirat Arab ( UEA), Bahrain, Sudan, dan Maroko resmi menjalin hubungan dengan Israel.
Namun tahukah Anda bahwa polemik mengenai hubungan Israel-Indonesia pernah mencapai titik hangatnya di masa pemerintahan mendiang Presiden Abdurrahman Wahid, atau yang lebih akrab disapa Gus Dur.
Melansir Kompas.com dari arsip Harian Kompas yang terbit 26 Oktober 1999, wacana ini muncul ketika Alwi Shihab mengungkapkan kemungkinan dibukanya hubungan dagang Indonesia dengan Israel.
Saat itu, Alwi Shihab akan menjabat sebagai menteri luar negeri.
Pernyataan Alwi ini sekaligus tindak lanjut pidato Gus Dur dalam seminar 'Indonesia Next' di Denpasar, Bali, sehari sebelumnya.
Ketika itu, Gus Dur mengatakan bahwa Indonesia dapat melakukan kerja sama ekonomi dengan Israel tanpa membuka hubungan diplomatik.
Menurut Gus Dur, hubungan diplomatik Indonesia-Israel memang belum diperlukan.
Naun, hubungan dagang Indonesia-Israel tidak begitu saja dibuka.
Indonesia, menurut Alwi, meminta syarat yang mempertimbangkan kepentingan rakyat Palestina.