Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Getol Beri Iming-iming Rp 28 Triliun, Israel Sempat Punya Hubungan 'Hangat' dengan Indonesia Semasa Gus Dur Hidup hingga Dituduh Antek Yahudi, Padahal Ini Alasan di Baliknya

None - Selasa, 29 Desember 2020 | 17:42
Gus Dur jadi tokoh yang dikagumi Israel
Instagram/wishnutama dan Pixabay

Gus Dur jadi tokoh yang dikagumi Israel

Baca Juga: Sudah Diteken UEA dan Bahrain, Inilah Abraham Accords, Perjanjian yang Buat Beberapa Negara Muslim 'Tunduk' pada Israel

"Dengan syarat kita dilibatkan dalam proses perdamaian di Timur Tengah. Maksudnya, kita sebagai negara muslim terbesar di dunia, ikut didengar," ujar Alwi Shihab di Wisma Negara (25/10/1999).

Sebelum pernyataan Alwi, Gus Dur melakukan pertemuan dengan 16 Duta Besar negara-negara Arab, termasuk Dubes Palestina saat itu, Ribhi Y Awad.

Gus Dur
nu.or.id

Gus Dur

Menurut Awad, Gus Dur mengatakan bahwa Indonesia tidak akan membuka hubungan diplomatik dengan Israel sebelum bangsa Palestina mendapatkan kemerdekaan sepenuhnya.

Baca Juga: Amerika Beri Godaan, Paman Sam Janji Kasih Uang Jika Indonesia Mau Kerjasama dengan Israel dan Palestia Dicampakkan

Adapun definisi kemerdekaan yang dimaksud adalah berdirinya negara Palestina dengan ibu kota Jerussalem.

Selain itu, lanjut Awad, Indonesia juga tidak akan membuka hubungan diplomatik dengan Israel sebelum dikembalikannya seluruh wilayah Arab yang diduduki Israel, termasuk Dataran Tinggi Golan dan dipulangkannya atau dibebaskannya semua tawanan Palestina oleh Israel.

"Kami dari negara-negara Arab sangat gembira dan berterima kasih atas penegasan Pemerintah RI ini, yang merupakan kelanjutan dari kebijakan pemerintah sebelumnya," kata Awad.

Sedangkan, Deputi Menteri Luar Negeri Israel saat itu, Nawaf Musalahah, menyatakan bahwa Israel optimis hubungan dengan Indonesia meningkat di era pemerintahan Gus Dur.

"Saya optimis upaya Israel menjalin hubungan dengan Indonesia kali ini tidak mengalami hambatan, mengingat Presiden Abdurrahman Wahid tidak asing lagi bagi Israel. Ia kini tercatat sebagai anggota Institut Perdamaian Shimon Peres," kata Musalahah, dilansir Harian Kompas yang terbit 1 November 1999 dari harian Al Hayat.

Baca Juga: Kena Getah Soal Isu Normalisasi Arab dengan Israel, Jokowi Nyatakan Sikap Tegas Indonesia: Tidak Ada Normalisasi Palestina Jadi Negara Sendiri!

Source : Intisari

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x